YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kedua pelaku mutilasi di Sleman merebus potongan tubuh korban untuk menghilangkan jejak sidik jari. Hal ini diungkapkan Direskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi dalam jumpa pers Senin (18/07/2023).
Dia mengatakan para pelaku melakukan kekerasan yang berlebihan sehingga membuat korban meninggal dunia. Panik mengetahui korbannya meninggal, kedua pelaku pun melakukan mutilasi untuk menghilangkan jejak.
"Untuk menghilangkan jejaknya terhadap pergelangan tangan dan pergelangan kaki, mereka melakukan, direbus. Untuk menghilangkan sidik jarinya. Ini juga kita temukan fakta ketika tim kami mengambil sidik jari tersebut," ungkapnya.
Setelah melakukan mutilasi, kedua pelaku membawa potongan tubuh korban untuk dibuang ke sejumlah lokasi. Di antaranya Kapanewon Turi dan Kapanewon Tempel.
"Mereka berdua menyebarkan potongan-potongan tubuh yang sudah dalam kantong plastik tadi. Di antaranya kepala mereka kubur. Kemudian yang lainnya mereka sebar di perjalanan," ucapnya.
Dari lokasi kejadian atau di kamar kos salah satu pelaku, Polisi mengamankan barang bukti berupa ember, telenan, tali, panci, kompor gas, pisau, cangkul hingga tabung gas 3 Kg.
Diberitakan sebelumnya, potongan tubuh manusia ditemukan di area Jembatan Kelor, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman. Dari hasil pemeriksaan diduga potongan tubuh tersebut merupakan korban mutilasi.
Hasil identifikasi didapati korban berinisial R warga Pangkal Pinang. Korban berusia 29 dan berstatus sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.
Polisi pun berhasil menangkap dua orang terduga pelaku. Kedua terduga pelaku yang berhasil ditangkap yakni W (29) warga Magelang, Jawa Tengah dan RD (38) warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.