Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Indeks Persepsi Korupsi Turun, Pemerintah Siapkan UU Cipta Kerja dan SPBE Atasi KKN

Kompas.com - 03/02/2023, 14:14 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia mengalami penurunan pada periode kedua Presiden Joko Widodo.

Menurunnya IPK ini menurut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Ham (Menko Polhukam) Mahfud MD tidak hanya soal banyaknya kasus korupsi, tetapi juga bertele-tele saat mengurus perizinan.

"Penegakkan hukum itu naik, secara umum turun 4 yang dinilai itu tidak cuma korupsi. Misalnya, saat ngurus perizinan usaha itu orang berpendapat banyak kolusi," kata Mahfud, saat ditemui seusai memberikan bantuan ke Panti Asuhan Bina Siwi, Bantul, Jumat (3/2/2023).

Mahfud mengatakan, dalam persepsi masyarakat internasional melakukan investasi sulit mendapatkan izin lantaran proses yang berbelit-belit, sehingga pemerintah ingin memotong proses ini dengan menggunakan Undang-Undang Cipta Kerja.

Baca juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun, Jokowi: Akan Jadi Evaluasi

"Pemerintah mengeluarkan UU Ciptakerja dalam bentuk Omnibuslaw maksudnya agar tidak bertele-tele. Perizinan tidak dikerjakan oleh beberapa meja tetapi satu pintu," ujar dia.

Mahfud mencontohkan, dalam 3 tahun terakhir ini jika melihat pemberantasan korupsi, negara telah melakukannya dengan baik bersama dengan Kejaksaan Agung.

Bahkan, Mahfud menyebut Kejaksaan seperti mengamputasi tangan pemerintah dalam pemberantasan korupsi.

"Kejaksaan Agung itu seperti amputasi terhadap tangan pemerintah itu sendiri. Orang pemerintah sendiri ditangkepi semua," kata dia.

Ia juga mencontohkan beberapa kasus korupsi yang telah diproses hukum seperti kasus Asuransi Jiwa Sraya, asabri, selain itu juga memenjarakan 2 menteri.

Tak hanya menteri kepala daerah juga turut dijebloskan karena terlibat kasus korupsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com