Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman RI Datangi SMPN 1 Depok Sleman, Klarifikasi soal Seragam

Kompas.com, 19 Juli 2022, 16:17 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Ombudsman RI Perwakilan DI Yogyakarta mendatangi SMP Negeri 1 Depok, Kabupaten Sleman untuk melakukan klarifikasi terkait adanya laporan tentang dugaan pemesanan seragam sekolah.

"Kegiatan hari ini masuk dalam rangka pengawasan pasca PPDB yang dilakukan Ombudsman RI perwakilan DIY," ujar Kepala Keasistenan Pencegahan Ombudsman RI DIY, Chasidin saat ditemui Kompas.com di sekolah, Senin (18/07/2022).

Chasidin menjelaskan, Ombudsman mendapatkan informasi terkait pemesanan dan pembayaran seragam di SMP Negeri 1 Depok Sleman. Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan mendatangi sekolah untuk klarifikasi.

Baca juga: Penjelasan Ombudsman RI Terkait Temuan Seragam di SMAN 3 Yogyakarta

"Setelah kita klarifikasi, itu memang dikoordinasi oleh orangtua, bukan komite tetapi orangtua murid. Masing-masing kelas itu ditunjuk satu koordinator untuk mengkolep siapa yang mau memesan," ungkapnya.

Menurutnya, wali murid tetap dibebaskan untuk membeli seragam di luar. Artinya, tidak ada paksaan untuk membeli di sekolah.

"Bagi mereka yang ingin membeli di luar bisa, jadi tidak ada kewajiban atau paksaan untuk membeli dari yang dikolep dari perwakilan orang tua tadi," bebernya.

Total ada enam kelas untuk murid baru di SMP Negeri 1 Depok Sleman. Jadi, ada enam orangtua murid yang ditunjuk sebagai koordinator.

Namun demikian, Ombudsman RI perwakilan DI Yogyakarta masih akan melakukan pendalaman. Temasuk meminta klarifikasi kepada perwakilan orangtua.

"Kita akan dalami apakah ada turut campur dari sekolah atau tidak, karena kalau aturannya kan sekolah atau komite tidak boleh ikut campur. Kalau memang itu murni dari orangtua yang koordinir dan kesepakatan mereka bersama ya tidak melanggar," ucapnya.

Baca juga: Ombudsman RI Temukan Tumpukan Seragam yang Akan Dijual di SMAN 3 Yogyakarta, Ini Penjelasan Sekolah

Sampai saat ini, Ombudsman RI perwakilan DIY belum menemukan indikasi pihak sekolah SMP Negeri 1 Depok ikut campur dalam pengadaan seragam.

Karena itu, pihak Ombusdman juga mengaku belum memberikan rekomendasi terkait dengan isu tersebut.

"Tadi kita klarifikasi yang disediakan koperasi hanya batik identitas, di luar itu yang seragam putih biru bisa didapatkan di luar atau ke koordinator yang enam tadi," tuturnya.

Chasidin mengungkapkan, awalnya sempat akan dikoordinator oleh sekolah. Namun kemudian ada edaran dari dinas agar pihak sekolah tidak turut dalam pengadaan seragam.

"Sekolah mengembalikan uang yang sudah dititipkan untuk pembelian seragam. Itu Juli tanggal 2 kalau tidak salah, karena sekolah maupun komite tidak boleh, maka terkait pemesanan seragam ini di serahkan ke orang tua siswa," tandasnya.

Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 1 Depok Sleman Sukendar mengatakan, untuk seragam diserahkan sepenuhnya kepada orangtua siswa.

Baca juga: Dagangan Sempat Anjlok, Penjualan Seragam Sekolah di Cirebon Kini Naik 100 Persen Jelang Tatap Muka

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau