KULON PROGO, KOMPAS.com – Satu ternak jenis domba jantan milik sebuah kelompok wanita tani (KWT) di Pedukuhan Diren Dusun III, Kalurahan Pandowan, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, diyakini terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Domba itu berada di kandang warga bernama Suwardiati warga Diren.
Domba dalam kondisi lemas, tidak mau makan dan berbaring tidak bergerak. Perutnya saja yang bergerak naik turun seiring satu per satu nafasnya.
Baca juga: PMK Serang Domba Garut, Laga Ketangkasan dan Pasar Hewan Dihentikan Sementara
Domba tersebut tergeletak di depan rumah Suwardiati. Pemilik kandang telah memisahkannya dari ternak lain di sana.
“Tadinya mau makan, tapi sekarang diam saja,” kata Suwardiati di rumahnya, Sabtu (14/5/2022).
Suwardiati petani penggarap sekaligus buruh tani di lahan orang lain. Tahun ini, ia tengah menanam kedelai.
Suwardiati mengharapkan tambahan penghasilan selain dari lahan tani. Ia mengharap memperoleh hasil lebih dengan memelihara domba.
Suwardiati satu dari 30-an anggota KWT Mekarsari Diren. Ia menggaduh satu domba betina milik KWT. Menggaduh di dunia peternakan berarti bagi hasil.
“Hasilnya diperoleh kalau sudah punya anak nanti. Hasilnya (penjualan anak ternak) dibagi 70 untuk yang menggaduh dan 30 untuk KWT,” kata Suwardiati.
Namun kini domba jantan itu dalam kondisi lemas. Suwardiati bahkan mendapat kabar kalau domba itu positif PMK sejak Jumat (14/5/2022).
Ketua KWT Mekarsari Diren, Yayuk Widyaningsih mengungkapkan, dirinya menerima kabar dari Puskeswan Galur kalau domba yang lemas ini positif terjangkit PMK. Ia menerima kabar langsung via WhatsApp dari dokter hewan yang sejak awal terus memantau perkembangan kasus ini.
“Kami menerima kabar lewat WA tentang positif PMK pada domba. Mungkin karena hari libur (belum ada pemberitahuan atau surat resmi hasil laboratorium),” kata Yayuk.
Baca juga: Kasus PMK di Lumajang Bertambah, 380 Sapi dan 7 Domba Terjangkit
Yayuk menceritakan, domba itu merupakan bagian dari bantuan pemerintah bagi KWT.
Awalnya, KWT Mekarsari salah satu kelompok yang mengajukan proposal permohonan bantuan dalam program yang diselenggarakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kulon Progo. Program itu berupa bantuan ternak kambing.
KWT Mekarsari mengajukan permintaan pada 2019. Program ini sempat didrop karena pandemi Covid-19. Yayuk tidak menyangka ketika Disperta menyetujui proposal itu di 2022.