Ia juga menjelaskan mengenai pembimbing skripsi Joko Widodo, yang pada awalnya adalah Achmad Sumitro.
"Setelah hampir lulus, Pak Mitro itu menerima gelar profesornya," ungkap Sigit Sunarta.
Menanggapi perbedaan penulisan nama Sumitro dan Soemitro, Sigit Sunarta menjelaskan bahwa pada waktu itu, ejaan Bahasa Indonesia menggunakan 'u' atau 'oe' adalah hal yang biasa.
Baca juga: Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Rismon Sianipar: Saya Tak Mundur Satu Inci Pun!
"Tapi untuk kasus Pak Achmad Sumitro ini, saya mendapatkan dua-duanya. Jadi beliau ini berkenan untuk menandatangani. Jadi ini sebetulnya satu orang bukan dua orang," jelas Sigit Sunarta.
Keaslian ijazah Jokowi menjadi polemik setelah sejumlah pihak melaporkan ke Bareskrim Polri dan mengguatnya ke pengadilan.
Bareskrim Polri melalui serangkaian tes menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli.
Di sisi lain, Jokowi juga melaporkan sejumlah pihak yang menuding ijazahnya palsu ke Polda Metro Jaya. Polda Metro Jaya pun sudah menyita ijazah Jokowi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang