Mereka berasal dari berbagai jenis usaha, mulai dari penjual tempe, geblek, getuk, growol, hingga jajanan khas daerah lainnya.
Mayoritas peserta adalah perempuan. "Setiap tahun kami rutin mengadakan upacara ini. Antusiasme para pedagang, terutama ibu-ibu, sangat tinggi," kata Riuk.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia juga menyediakan konsumsi ringan bagi para peserta.
Salah satu peserta, Yulianti, pedagang telur asin yang telah berdagang di Pasar Wates selama 25 tahun, mengaku bangga bisa kembali ikut serta dalam hajatan ini.
"Sudah tujuh kali saya ikut. Semoga ke depan Pasar Wates semakin maju dan dagangan kami makin laris," ujar dia.
Baik Riuk maupun Yulianti berharap, kegiatan ini dapat semakin mempererat persaudaraan antar pedagang serta menumbuhkan rasa cinta tanah air di tengah kesibukan berdagang sehari-hari.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang