Miftakhul menekankan bahwa selain inovasi, para pelaku usaha ritel fisik juga harus mengambil langkah konkret untuk menyesuaikan diri dengan preferensi konsumen yang terus berkembang.
Baca juga: Event Skincare dan Kecantikan di Surabaya, Strategi Hadapi Rojali dan Rohana
Ia mengingatkan bahwa pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perlu segera beradaptasi dengan menjangkau pasar online.
“Namun kenyataannya, tidak semua pelaku UMKM siap. Banyak dari mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun, belum melek digital, dan kesulitan memanfaatkan platform online. Tidak sedikit pula pemilik usaha yang enggan menyerahkan urusan digital kepada karyawan karena adanya gap tujuan dan kepercayaan,” paparnya.
Oleh karena itu, Miftakhul menegaskan bahwa pemerintah melalui instansi terkait, seperti Kementerian Perdagangan, perlu lebih aktif dalam memberikan pelatihan digital marketing kepada para pedagang.
Lebih jauh lagi, ia menekankan pentingnya adaptasi bagi pelaku usaha.
Baca juga: Fenomena Rojali dan Rohana Gerus Ritel di Jateng, Coba Barang di Mal, Beli di Toko Online
Fenomena “Rojali” mencerminkan transformasi sosial dan ekonomi yang sedang berlangsung dalam masyarakat.
Dunia usaha, khususnya UMKM, dituntut untuk segera menyesuaikan diri atau bersiap menghadapi tekanan yang semakin besar.
Pemerintah pun harus hadir sebagai fasilitator perubahan agar digitalisasi tidak menjadi momok, melainkan peluang baru bagi pelaku ekonomi kecil dan menengah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang