Sementara itu, motif Songsong Agung Ngambararum akan digunakan pada acara resmi.
Dari segi arti, kata "songsong" berarti peneduh, "agung" berarti mulia, dan "ngambararum" berarti mewangi.
Sedangkan "binangun" mencerminkan filosofi hidup bermasyarakat Kulon Progo, sementara "kertaraharja" berarti kemakmuran atau sejahtera.
Baca juga: Cirebon Kini Punya Kampung Batik AI, Begini Cara Kerjanya
Nama batik Songsong Agung Ngambararum menggambarkan refleksi filosofi makhluk hidup yang menjunjung tinggi kebijaksanaan, keseimbangan, dan hubungan yang harmonis dengan alam.
Triyono, Sekretaris Daerah Kulon Progo, menambahkan bahwa peluncuran motif baru ini tidak berarti menghilangkan yang lama.
"Kita menguatkan kembali identitas Kulon Progo dengan simbol gunungan dan slogan Binangun, sekaligus menambah khasanah dan koleksi batik khas Kulon Progo sebelumnya, seperti Gelaran, Gringsing, dan Geblek Renteng," ujarnya.
Acara Romansa Pansela ini merupakan pentas seni budaya yang bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata dan budaya lokal di Kulon Progo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang