"Ada Kicak sama ada Kipo, jadi pada nyari makanan khas. Kipo dari Kotagede kalau sehari-hari jarang," ucapnya.
Pedagang lain, Vian yang juga warga Jogokariyan mengaku adanya KRJ sangat membantu perekonomiannya.
Vian berjualan di KRJ sudah 10 tahunan.
"Meskipun warga kita tetap mendaftar, sekarang jualan berbagai jenis minuman es. Sebelumnya jualan dimsum, es pot, es kepal," kata dia.
Ia berjualan berbagai jeni minuman es seperti mangga, alpukat, hingga capucino.
"Peningkatan ekonomi jelas, buat sodakoh lebih banyak," kata dia.
Vian mengaku tiap hari bisa menjual 500 cup minuman berbagai rasa.
"Omzet kurang lebih Rp 2 juta," imbuhnya.
Baca juga: Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan
Sebelumnya, Wakil Ketua Panitia KRJ ke-21, Muhammad Akbar mengatakan pada tahun ini, terdapat perbedaan dibandingkan tahun lalu, terutama dari segi jumlah pedagang kaki lima yang berpartisipasi dalam KRJ.
"Tahun ini, pasar sore lebih banyak pedagangnya. Tahun lalu ada 350 pedagang, sekarang hampir 400," kata Akbar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang