Selain itu, Hasto juga menerima keluhan mengenai dampak refocusing anggaran yang menyebabkan sebagian warga kehilangan akses pada bantuan pendidikan.
Bahkan dirinya mendapatkan keluhan warga yang sebelumnya terdaftar dalam Kartu Menuju Sejahtera (KMS) kini tidak lagi mendapatkan bantuan tersebut. Hasto menyadari bahwa jika masalah ini tidak didengarkan langsung oleh warga, mungkin tidak akan diketahui secara rinci.
Baca juga: Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Tolak Mobil Dinas Baru, Hasto: untuk Gerobak Sampah
"Dengan Open House ini, kami bisa mendengar langsung aspirasi warga. Tujuan saya sebenarnya ingin mendengarkan masalah-masalah yang dialami oleh publik. Ini sangat penting, karena kadang-kadang masalah pribadi atau situasi tertentu tidak akan terlihat jika tidak ada komunikasi langsung," tambah Hasto.
Ia berharap, agar kegiatan Open House yang diadakan setiap hari Rabu mulai pukul 05.30 - 09.00 WIB ini bisa menjadi wadah yang efektif bagi warga untuk menyampaikan keluhan dan masukan.
Tak hanya itu, dilain sisi pemerintah juga dapat merespons dan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan lebih tepat sasaran.
“Dengan mendengarkan langsung suara masyarakat, saya percaya dapat tercipta solusi yang lebih baik dan tepat guna untuk memajukan Kota Yogyakarta,” ungkapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang