Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Bocor Saat Pemasangan Pemanas Air, Dua Warga Bantul Tewas

Kompas.com, 30 Januari 2025, 16:24 WIB
Markus Yuwono,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Ledakan gas terjadi saat pemasangan pemanas air di sebuah rumah di Senggotan RT 008, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (25/1/2025) sekitar pukul 10.30 WIB ini mengakibatkan dua orang tewas, dan seorang lainnya terluka.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menyampaikan bahwa kejadian bermula saat Agus Kurniawan (40) memasang pemanas air di rumah milik Surahyem (67).

Baca juga: Jengkel, Pria di Sleman Tega Aniaya Ibu Kandungnya hingga Meninggal

Saat itu, Surahyem sedang memasak di depan kamar mandi tempat pemanas tersebut dipasang.

"Salah seorang warga mendengar ledakan dari rumah milik Surahyem yang kebetulan bergandengan," ujarnya saat dihubungi wartawan melalui telepon, Kamis (30/1/2025).

Jeffry menambahkan, saat kejadian, seorang warga bertemu dengan Mujiyono, salah satu korban lainnya, yang berjalan tergesa-gesa.

Baca juga: Ramai soal Plengkung Gading Ditutup, Keraton Yogyakarta: Bagian Sumbu Filosofi


Baca juga: Alasan Gunungkidul Belum Melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis

Kronologi kejadian

Saksi kemudian mengikuti Mujiyono dan mendapati rumah Surahyem sudah dipenuhi asap, tetapi tidak ada api.

"Jadi menurut Mujiyono ketika dirinya sedang di rumah mendengar suara ngosos, kemudian dicek, dan saat itu sudah ditangani Agus Kurniawan," kata Jeffry.

"Saat Mujiyono kembali ke rumah, terdengar suara lagi, dan kembali mengecek ke TKP saat akan masuk dirinya tersambar api, dan bersama Agus Kurniawan berusaha memadamkan api," lanjutnya.

Baca juga: Alasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Solo Masih 7 Sekolah

Warga yang melihat kejadian tersebut kemudian berinisiatif masuk ke lokasi melalui pintu depan rumah dan menemukan Agus sudah dalam kondisi terbakar.

Warga lalu segera menghubungi ambulans untuk meminta bantuan.

"Salah seorang saksi lainnya yang kebetulan sedang menjemur pakaian, mendengar ledakan dan berlari mengecek. Ia melihat Surahyem dalam kondisi terbakar, merangkak keluar dari dalam rumah," kata Jeffry.

Baca juga: Daftar Wilayah di Jateng yang Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Hari Ini

Korban sempat dirawat

Ketiga korban, yakni Surahyem, Agus Kurniawan, dan Mujiyono, segera dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.

Agus Kurniawan imbuhnya, langsung dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito.

"Korban Surahyem dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito dan meninggal dunia pada Rabu (29/1/2025). Sementara Agus Kurniawan meninggal pada Kamis (30/1/2025) pukul 03.00 WIB dan telah dimakamkan hari ini," ujar Jeffry.

Baca juga: GOR Kridosono Dikembalikan ke Keraton Yogyakarta, Bakal Dijadikan Area Hijau

Sementara itu, Mujiyono mengalami luka bakar pada kaki kanan, kaki kiri, dan tangan kiri, sehingga harus menjalani perawatan jalan.

Diduga kebakaran atau sumber ledakan berasal dari gas LPG 3 kg yang akan dipasang Agus sebagai sumber pemanas air.

"Saat itu, kebetulan korban Surahyem sedang memasak tepat di depan lokasi pemasangan pemanas air. Karena terjadi kebocoran gas, api dari kompor yang digunakan Surahyem diduga menyambar gas yang bocor, sehingga menyebabkan ledakan," jelas Jeffry.

Baca juga: Update Daftar Nama Siswa SMPN 7 Mojokerto yang Tewas Terseret Ombak dan Hilang di Pantai Drini Gunungkidul

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau