KULON PROGO, KOMPAS.com – Beberapa keluhan muncul di awal pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) di kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Beberapa pelajar mengeluh bau amis pada wadah makanan nampan stainless steel lima sekat.
Salah satu pelajar mengaku tidak mau memakannya, meski menu terlihat menggugah selera.
Baca juga: Anak Pilih-pilih Makanan Jadi Tantangan Program Makan Bergizi Gratis di Kulon Progo
]
Keluhan itu muncul pada hari pertama MBG berlangsung di sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 1 Sentolo, Selasa (14/1/2025).
“Kemarin bahkan tidak saya makan. (Soalnya) tempat makannya bau amis, seperti bau tempat cucian. Tidak saya coba. Waktu itu menunya tahu dan telor. Sayurnya lupa apa,” kata Raka, pelajar kelas IX sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 1 Sentolo, Rabu (15/1/2025).
Raka satu dari 381 pelajar di SMP Sentolo yang menerima layanan MBG. Pada umumnya, pelajar menyukai makanan gratis tersebut. Rata-rata anak memakannya hingga tandas.
Kendati begitu, ada saja keluhan muncul di awal pelaksanaan program makan gratis tersebut. Selain soal wadah, beberapa pelajar lain merasa nasi yang kurang pulen hingga porsi masih kurang banyak.
Raka mengungkapkan, MBG hari ini terasa lebih baik. Menu berupa nasi, tumis sawi dan potongan bakso, tempe cacah kecap dan ayam opor tanpa kuah, ditambah buah salak.
Wadah terasa bersih, makan lebih nikmat. Raka mengaku menghabiskan menu makanan hari ini.
“Hari ini agak baik, tidak seperti kemarin. Menu hari ini ayam, sayur meski agak pahit,” kata Raka seraya menambahkan kalau makanan dihabiskan semuanya.
MBG di sekolah ini berlangsung pada pukul 10.00 WIB, waktu istirahat pertama yang berlangsung hanya 15 menit saja.
Makanan tiba pukul 09.30 WIB. Ransum makanan dikemas dalam wadah stainless steel lima sekat. Satu porsi makanan terdiri nasi, sayur, dua lauk dan buah. Pelajar cukup membawa sendok, garpu serta minuman sendiri.
SMP Sentolo baru memulai makan gratis pada hari kedua pelaksanaan MBG. Hari pertama, SMP tidak kebagian makanan dengan alasan yang tidak pasti.
Para pelajar yang sudah menunggu hingga siang pulang tanpa menunggu makanan tiba.