YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang libur Natal dan tahun baru, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan uji coba kereta direct train rute Jakarta-Yogyakarta.
AHY melakukan perjalanan ini bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, serta Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
"Kita baru saja tiba di Stasiun Tugu, Yogyakarta, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 6 jam dari Stasiun Gambir, Jakarta, tadi malam, pukul 23.25," ujar AHY saat ditemui di Stasiun Yogyakarta, Selasa (17/12/2024).
Baca juga: Keraton Yogyakarta Gugat Rp 1.000 ke PT KAI soal Lahan di Stasiun Tugu, Apa yang Diminta?
"Tentunya kami sangat menikmati perjalanan, sekaligus juga bisa merasakan direct train yang tidak berhenti langsung dari Jakarta ke Yogyakarta ini," imbuhnya.
Uji coba kereta ini dilakukan untuk menyambut libur Natal dan tahun baru 2025, yang diprediksi akan mengalami peningkatan mobilitas masyarakat.
"Kereta api terus menjadi favorit, menjadi primadona transportasi umum yang kita harapkan semakin maju, semakin berkembang, karena pelayanan yang baik, terutama aspek keamanan, keselamatan, dan ketepatan waktu, saya rasa akan selalu menjadi harapan kita semuanya," jelasnya.
Baca juga: Potensi Bencana di Jawa Tengah dan Peringatan Cuaca Ekstremnya...
Baca juga: Kronologi Pengungkapan Uang Palsu Ratusan Juta di PTN Gowa Sulsel
AHY juga menekankan bahwa kereta api bukan hanya menjadi moda transportasi di Pulau Jawa, tetapi diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Ini akan meningkatkan ekonomi masyarakat, menghadirkan efisiensi dan produktivitas yang lebih baik lagi," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, AHY mengungkapkan bahwa ia masih dapat bekerja selama perjalanan dengan kereta.
"Bisa sambil berdiskusi, bisa bekerja, istirahat pun nyaman," tutupnya.
Baca juga: 7 Kereta Api yang Terlambat karena Truk Mogok di Banyumas, Apa Saja?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang