KULON PROGO, KOMPAS.com - Tanah longsor disertai batu gunung mengenai rumah Tukiran (67) di padukuhan Sabrang, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hantaman batu dengan ukuran lebih besar dari kepala kerbau dan luncuran material tanah menjebol dinding anyaman bambu samping rumah Tukiran, tiangnya terdorong dan salah satu sisi rumah miring.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pada Minggu (15/12/2024) menjelang petang itu.
“Saya sendirian di rumah. Saya sedang mandi ketika mendengar suara gubrak,” kata Kaminem (60), istri dari Tukiran, Senin (16/12/2024).
Baca juga: Jateng Dilanda 324 Bencana Sepanjang 2024, Kerugian Capai Rp 76,74 Miliar
Baca juga: Banjir Rob Landa 5 Desa dan 1 Kelurahan di Kotawaringin Barat, Bagaimana Kondisinya?
Tanah Longsor di rumah Tukiran di padukuhan Sabrang, kalurahan Giripurwo, kapanewon Girimulyo, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hujan belum lama berhenti ketika peristiwa longsor terjadi, Minggu (15/12/2024).
Ketika itu, Tukiran sedang main ke tetangga. Sementara Tri Susanto (25), anak mereka, tengah bekerja di kebun.
Suara gemuruh terdengar keras dekat rumah. Kaminem bergegas ke luar kamar mandi dan mendapati dinding samping rumah sudah dijebol tanah longsor.
Baca juga: Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam
Ia lantas memanggil pulang suaminya untuk memeriksa lokasi.
Sewaktu pulang, Tukuran sudah mendapati tebing sepanjang 15 meter dengan ketebalan tiga meter runtuh dari ketinggian 9 meter.
Material longsor menutup samping rumah dan merusak dinding.
Sedikitnya 60 warga datang membantu mengevakuasi tanah longsor dan batu sejak Senin pagi (16/12/2024).
Mereka menyingkirkan tanah dan membuat jalur air.
“Gotong royong warga masih kuat. Kami membantu warga kesusahan. Tidak hanya itu, dari kelurahan juga datang, juga TNI Polri ikut membantu di sini,” kata Priyana, warga setempat.
Baca juga: Fenomena Banjir di Desa Batu Demak, Tak Kunjung Tertangani hingga Ditumbuhi Tanaman Air
Tanah Longsor di rumah Tukiran di padukuhan Sabrang, kalurahan Giripurwo, kapanewon Girimulyo, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.