YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ichlasul Amal telah tutup usia pada Kamis (14/11/2024) di RSPI Jakarta.
Kabar duka ini mengundang perhatian banyak pihak, terlihat dari karangan bunga yang berjejer di rumah duka yang terletak di Condongcatur, Depok, Sleman, DIY.
Karangan bunga tersebut dikirimkan dari berbagai pihak, termasuk dari UGM dan tokoh-tokoh nasional seperti politisi senior Akbar Tandjung, mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, dan mantan Menkopolhukam Mahfud MD.
Sebelum meninggal, Ichlasul Amal masih aktif mengajar di beberapa Universitas secara online.
Baca juga: Ichlasul Amal Meninggal, Mantan Rektor UGM yang Dikenal Selalu Update
Putra kedua Ichlasul Amal, Akmal Herawan mengungkapkan bahwa ayahnya masih aktif beraktivitas sebelum menghembuskan napas terakhir.
"Sudah pernah (operasi) bypass. Cuma selama ini baik-baik saja, tidak ada keluhan apa-apa. Hari Kamis ke Jakarta, malamnya masih mengajar," ujar Akmal saat ditemui di rumah duka.
Akmal melanjutkan, keesokan harinya, Jumat, ayahnya sempat beristirahat di Jakarta dan pada Sabtu melakukan perjalanan ke Bandung dengan kereta cepat Whoos pulang pergi.
"Minggu sempat diare dan dirawat di rumah sakit sampai hari Rabu (13/11/2024), sudah boleh pulang tidak ada masalah. Cuma tiba-tiba semalam jam 02.00 ibu telpon ayah ke UGD, tidak ada nadinya," jelasnya.
Selama ini, Prof Ichlasul Amal masih aktif mengajar di beberapa universitas, termasuk UGM dan Gunadarma, meskipun secara daring.
"Walaupun online (mengajar)," katanya.
Baca juga: Mantan Rektor UGM Prof Ichlasul Amal Akan Disemayamkan di Balairung
Jenazah Prof Ichlasul Amal rencananya akan disemayamkan di Balairung UGM sebelum dimakamkan di Pemakaman Sawitsari.
Prof Ichlasul Amal berpulang di usia 82 tahun.
Jenazahnya diberangkatkan dari Jakarta ke Yogyakarta melalui jalur darat.
"Jenazah Alm. Prof Amal baru diberangkatkan via darat pagi tadi jam 7.00 dari Jakarta," kata Sekretaris Universitas Gadjah Mada (UGM), Andi Sandi melalui chat WhatsApp pada Kamis (14/11/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang