YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ichlasul Amal meninggal di usia 82 tahun, pada Kamis (14/11/2024) di RSPI Jakarta.
Jenazahnya rencananya akan disemayamkan di Balairung UGM sebelum dimakamkan di Pemakaman Sawitsari.
Putra kedua Prof Ichlasul Amal, Akmal Herawan mengenang sosok mendiang ayahnya sebagai pribadi yang selalu up to date.
Sebelum meninggal, Ichlasul Amal sempat terkena stroke.
Baca juga: Mantan Rektor UGM Prof Ichlasul Amal Akan Disemayamkan di Balairung
Akmal mengungkapkan bahwa ayahnya selalu menyempatkan diri untuk membaca artikel-artikel dan buku elektronik.
"Ayah yang selalu semangat dan walaupun sudah tua, internet, baca-baca. Kadang marah mengapa ini tidak bisa didownload," kata Akmal.
Akmal juga menceritakan bahwa ayahnya sempat terkena stroke.
Akmal berkata, dokter ayahnya mengatakan, terlalu lama istirahat justru memperburuk kondisi kesehatan mendiang.
"Begitu dokter ngomong 'udah biarin aja mau ngajar'. Justru malah semangat terus," imbuhnya.
Akmal berharap agar mendiang ayahnya dapat disemayamkan di rumah duka sebelum menuju Balairung UGM.
"Harapannya ke sini dulu, nanti baru ke Masjid kampus, baru ke Balairung. Dimakamkan di pemakaman UGM Sawitsari," jelasnya.
Baca juga: Profil Ichlasul Amal, Mantan Rektor UGM Pendukung Gerakan Mahasiswa Progresif
Jenazah Prof Ichlasul Amal diberangkatkan dari Jakarta ke Yogyakarta melalui jalur darat.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Universitas Gadjah Mada, Andi Sandi.
"Jenazah Alm. Prof Amal baru diberangkatkan via darat pagi tadi jam 7.00 dari Jakarta," ujar Andi Sandi melalui chat WhatsApp (WA) pada hari yang sama.
Pria kelahiran Jember, Jawa Timur pada 1 Agustus 1942 ini merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara.