Usai berorasi, Muiz pun membacakan poin-poin pernyataan sikap.
Isi pernyataan sikap tersebut antara lain tangkap dan adili semua pelaku.
"Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap semua pelaku, memprosesnya secara hukum, dan menyeretnya ke pengadilan guna mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Hukum harus ditegakkan dengan seadil-adilnya," kata dia.
"Kami menyerukan peningkatan pengawasan di wilayah Yogyakarta untuk mencegah tindakan kekerasan di masa depan. Termasuk dalam hal ini adalah mengevaluasi dan mengendalikan peredaran minuman keras (miras) yang kian marak karena satu botol miras dapat memicu seribu kriminalitas," imbuhnya.
Baca juga: Motif Pembunuhan Karyawati di Semarang Terungkap, Pelaku Mengaku Cemburu
Sementara itu, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengaku telah menangkap tujuh orang pelaku terkait kejadian penganiayaan dan penusukan santri tersebut.
"Kami sudah melakukan penangkapan bersama dengan masyarakat dua orang. Lalu berkembang bertambah menjadi tiga orang," ucapnya di hadapan para santri.
Dari lima orang pelaku yang ditangkap kemudian dilakukan pengembangan. Hasil pengembangan berhasil ditangkap dua orang pelaku.
"Kami dapat siapa yang memberikan mereka, mengumpulkan mereka tadi malam tertangkap jam 18.00 dan yang lebih alhamdulillah, pelaku yang melakukan penusukannya tertangkap tadi malam jam 23.00," tuturnya.
Baca juga: Modus Transaksi Sabu di Kebumen, Barang Ditaruh di Pinggir Jalan
Suwondo menyampaikan, kejadian di Brontokusuman, Kota Yogyakarta sangat mengagetkan.
"Kejadian kemarin sungguh mengagetkan kami, dan saya menyampaikan rasa simpati dan perasaan menyesal atas peristiwa itu dan saya menyatakan tanggungjawab atas peristiwa tersebut," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi mengonfirmasi bahwa korban penusukan dan penganiayaan yang terjadi di Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, adalah seorang santri.
"Iya, korban salah satu santri di Krapyak, iya korbannya dua," ujar Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio, Kamis (24/10/2024).
"Kalau dari keterangan korban semalam di rumah sakit, itu dia nggak tahu, katanya ada ribut-ribut. Dia kan lagi beli sate, terus didatangi itu, terus dipukuli," jelasnya.
Baca juga: Sebelum Dikirim ke Solo, Puluhan Anjing dari Garut Transit di Cilacap
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang