YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Guru Besar Bidang Ilmu Geomorfologi Fakultas Geografi UGM Eko Haryono dan tim meneliti keberadaan gua yang ditemukan saat pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Kalurahan Planjan, Saptosari, Gunungkidul.
"Rencananya tiga hari, satu hari di dalam untuk memetakan semua, dua hari di permukaan," kata Eko Haryanto ditemui di lokasi Rabu (23/10/2024).
Eko mengatakan, pihaknya diminta untuk melaporkan hasil penelitian ke Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPU PESDM) DIYdan tim jalan nasional.
Adapun penelitian berkaitan dengan ketebalan gua, termasuk potensi rongga di sekitarnya.
Baca juga: Alasan Temuan Gua di JJLS Gunungkidul Ditutup
"Dalam konteks ini saya hanya diminta memetakan gua seberapa luasnya, mudah-mudahan semua bisa dimasuki sampai yang terbawah. sepertinya di bawah juga ada ," ucap Eko.
Jika tidak bisa masuk sampai bawah, pihaknya akan menggunakan geofisika untuk melakukan penelitian.
Dari pengamatan Kompas.com di lokasi, tim dan Prof Eko masuk dengan perlatan lengkap masuk ke dalam gua sekitar pukul 16.15 WIB.
Sebelumnya, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan perlunya kajian lebih mendalam untuk memanfaatkan gua yang ditemukan di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Gunungkidul sebagai lokasi wisata.
Baca juga: Analisis Pakar UGM soal Gua Baru di JJLS Gunungkidul
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 100 gua yang telah teridentifikasi di Kabupaten Gunungkidul. Namun, penemuan gua dengan stalaktit dan stalagmit selama pembangunan JJLS tidak terduga.
“Oleh sebab itu, pembangunan itu (JJLS) harus terus dilakukan, tetapi area gua harus dihindari dulu. Karena kita tidak tahu di dalam gua itu ada apa saja,” ujar Beny padaRabu (23/10/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang