Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah Rawan Konflik di Pilkada Yogyakarta 2024, Mana Saja?

Kompas.com, 15 Oktober 2024, 19:30 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki masa kampanye Pilkada 2024 Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta memetakan daerah rawan gesekan (konflik).

Kabagops Polresta Yogyakarta, Kompol Sumanto mengatakan, pemetaan yang dilakukan berdasarkan dari pengalaman pemilihan umum sebelumnya.

"(Daerah rawan konflik) pertama yakni simpang empat Jlagran, itu salah satu basis simpatisan," bebernya, Selasa (15/10/2024).

Baca juga: Lokasi yang Dilarang Memasang APK di Yogyakarta untuk Pilkada 2024

Lanjut dia, wilayah rawan konflik selama Pilkada Kota Yogyakarta yakni simpang empat Jalan Mataram, Kawasan Tempat Khusus Parkir (TKP) Ngabean, kawasan Jogokaryan tepatnya di Jalan Parangtritis, hingga Jalan Taman Siswa.

Dari pengalaman pemilihan umum sebelumnya, gesekan yang terjadi hanya melibatkan dua kelompok simpatisan.

"Potensi gesekan di wilayah Kota Yogyakarta didominasi warna merah dan hijau," beber Sumanto.

Baca juga: Mengintip Program Pados Jodho Korpri Kota Yogyakarta, Fasilitasi ASN Jomlo Cari Jodoh


Baca juga: Warga Terdampak Tol Yogyakarta-Solo di Sleman Terima Uang Ganti Rugi, Terbesar Dapat Rp 12 Miliar

Potensi gesekan

Menurut dia, potensi gesekan harus tetap diwaspadai mengingat dalam waktu dekat tiga pasangan calon Wali Kota Yogyakarta akan menggelar kampanye rapat umum terbuka.

Kampanye rapat umum terbuka biasanya diikuti massa dengan jumlah yang besar.

Sejauh ini ketiga pasangan Wali Kota Yogyakarta sudah mengirimkan surat ke Polresta Yogyakarta terkait penjadwalan pelaksanaan kampanye rapat umum terbuka tersebut.

Baca juga: Soal Dugaan Pelanggaran Netralitas Lurah di Sleman, Sekda DIY: Harus Netral sampai Kelurahan

Pasangan nomor urut 1 Heroe Poerwadi dan Sri Widya Supena menentukan jadwal untuk menggelar rapat umum yakni pada 23 November 2024.

Pasangan calon nomor urut 2 Hasto Wardoyo dan Wawah Harmawan menetapkan rapat umum pada 3 November 2024.

Sedangkan pasangan nomor urut 3 Afnan Hadikusumo dan Singgih Raharjo akan menggelar rapat umum pada 7 November 2024.

Baca juga: Paslon Lain Libatkan Purnawirawan Jenderal TNI-Polri Jadi Tim Pemenangan, Andika Perkasa: Itu Bagus

Sumanto mengungkapkan, dari ketiga pasangan calon tersebut, baru Heroe-Supena saja yang sudah menyodorkan lokasi rapat umumnya.

"Paslon nomor 1 tanggal 23 (November) di Mandala Krida. Kalau untuk 2 dan 3 sejauh ini tempatnya belum pasti," tandas Sumanto. 

Untuk diketahui Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta telah menetapkan dua lokasi yang digunakan untuk rapat umum, pertama adalah di lapangan parkir Stadion Mandala Krida dan Stadion Kridosono.

Baca juga: Tim Hukum Andika-Hendi Laporkan Dugaan Pelanggaran Netralitas Kepala Desa ke Bawaslu Jateng

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau