Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Debat Pilkada Kota Yogyakarta 2024 dan Temanya, Digelar 3 Kali

Kompas.com, 9 Oktober 2024, 13:23 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta direncanakan bakal menggelar debat calon wali kota dan wakil wali Kota Yogyakarta sebanyak tiga kali. 

Dalam debat yang dilakukan tersebut bakal mengusung tema-tema yang sedang banyak diperbincangkan oleh publik.

Ketua KPU Kota Yogyakarta Noor Harsya Aryo Samudro mengatakan, KPU Kota Yogyakarta merencanakan debat wali kota Yogyakarta pada 7 November, 14 November, dan 21 November 2024.

Baca juga: Mengintip Rencana Debat di Pilkada Kota Magelang 2024, Digelar Dua Kali, Berdurasi 150 Menit

Harsya menjelaskan, saat ini pihak sekretariat KPU Kota Yogyakarta sedang dalam proses negosiasi dengan salah satu stasiun TV lokal di Yogyakarta untuk menentukan bagaimana teknis debat.

Nah, untuk mempersiapkan hal itu (debat) tim perumus akan melakukan laporan koordinasi 17-18 Oktober 2024, untuk formulasi materi debat tanggal 7, 14, dan 21,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (9/10/2024).

Harsya menyampaikan, tim perumus berasal dari berbagai universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) seperti Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Wakil Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), peneliti dari pusat studi UGM, dan juga melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta.

Baca juga: Soal Video Kapolda Tak Sambut Salaman Andika Perkasa, Polda Jateng: Tidak Ada Unsur Kesengajaan


Baca juga: Adika-Hendi Beberkan Tim Pemenangannya pada Pilkada Jateng, Ada Purnawirwan Polisi, Klaim Rata-rata Jenderal

Tema debat yang diangkat pada Pilkada Yogyakarta 2024

Prosesi pebuangan sampah dari depo mandala Krida hingga TPA Piyungan Kamis (27/6/2024)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Prosesi pebuangan sampah dari depo mandala Krida hingga TPA Piyungan Kamis (27/6/2024)

Saat disinggung soal tema debat, Harsya menyampaikan tema-tema debat Pilkada Kota Yogyakarta bakal mengangkat permasalahan-permasalahan yang sering menjadi perbincangan termasuk di dunia maya.

“Pasti diangkat yang selalu trending di media sosial maupun media elektronik misalnya persoalan sampah, kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, pariwisata,” kata dia.

“Itu menjadi salah satu rangkaian komprehensif yang kami akan bawa dan kemudian nanti dikuatkan, diperkuat dengan perumus yang nanti akan merumuskan itu,” sambungnya.

Dalam merumuskan tema, KPU Kota Yogyakarta tidak akan berjalan sendiri tetapi tim perumus tersebut nantinya yang akan merumuskan, memasukkan masukan-masukan masyarakat kepada tema-tema besar.

“Nanti akan dibuat sebuah tema besar, kemudian tema klaster. Nah, nanti kami nderek (ikut) tim perumus. Bagaimana menarasikannya itu agar kami punya legitimasi bahwa ini hasil rumusan dari masyarakat sipil, sipil demokratik yang nanti akan merumuskan,” beber dia.

Baca juga: Paslon Lain Libatkan Purnawirawan Jenderal TNI-Polri Jadi Tim Pemenangan, Andika Perkasa: Itu Bagus

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau