Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedai Menjamur, BPS Sebut Kopi Jadi Komoditas Penyumbang Inflasi di Yogya

Kompas.com, 2 September 2024, 16:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komoditas kopi menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi pada Agustus 2024 di Kota Yogyakarta.

Kepala BPS Kota Jogja Mainil Asni mengatakan, komoditas kopi yakni kopi bubuk menyumbang inflasi di Kota Yogyakartata sebesar 0,05 persen.

Namun angka ini masih jauh di bawah komoditas lain yakni beras yang menyumbang inflasi sebesar 0,45 persen.

Baca juga: Naiknya Iuran Sampah Jadi Salah Satu Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Mainil menjelaskan ada berbagai faktor penyebab mengapa kopi menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi di Kota Yogyakarta. Lanjut dia faktor pertama adalah karena harga kopi dunia mengalami kenaikan seiring dengan permintaan pasar.

“Kalau di Jogja salah satu penyebabnya mungkin karena banyak kafe,” ujarnya, Senin (2/9/2024).

Menurut dia dengan menjamurnya kafe yang menawarkan menu utama olahan kopi ini mempengaruhi harga kopi di Kota Yogyakarta.

“Secara umum berpengaruh (harga kopi) karena kafe menjamur,” ucap dia.

Mainil menjelaskan komoditas yang menyumbang inflasi bulan ke bulan di Kota Yogyakarta yaitu Beras ketimun, kopi bubuk, mobil, dan sepedamotor.

Komoditas selain pangan yang menymbang angka inflasi di Kota Yogyakarta seperti bahan bakar minyak (BBM), kendaraan rental, tarif angkutan udara, fitnes center, hingga emas atau perhiasan.

Dia menambahkan, BBM menjadi penyumbang inflasi di luar komoditas pangan di Kota Yogyakarta karena kebiasaan warga Kota Yogyakarta yang memilih tidak menggunakan moda transportasi umum, tetapi lebih memilih angkutan daring.

“Peningkatan (inflasi BBM) baru di Agustus pertengahan, itu juga yang non-subsidi kalau subsidi tetap sama,” bebernya.

Baca juga: Kendalikan Inflasi dan Hilirisasi Daging, Pemkot Semarang dan Baznas Jateng Bangun RPHH

Di sisi lain, komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi m-to-m di antaranya daging ayam ras, telur ayam ras, jeruk, kol kubis, sawi putih, labu siam, nangka muda, terong, tomat, cabai merah, kacang panjang, daun bawang, wortel, dan bawang merah.

Sementara itu Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Yogyakarta Kadri Renggono mengatakan untuk mengatasi inflasi di Kota Yogyakarta pihaknya mengandalkan program Warung Mrantasi.

Menurut dia program Warung Mrantasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan laju inflasi dengan menggandeng pedagang.

Pemkot Yogyakarta menggandeng pedagang karena pedagang dinilai memiliki peran strategis karena memiliki jaringan dengan distributor dan konsumen.

Baca juga: Inflasi Sumut Capai 2,06 Persen YoY Berkat GPIS, Pj Gubernur: Penanganan Inflasi Harus Dilakukan Serius

“Inflasi harus diatasi karena dapat menekan daya beli masyarakat, sehingga perlu kerjasama lintas sektor,” ucap dia.

Lanjut Kadri Program Warung Mrantasi menggandeng 25 pedagang bahan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, gula, hingga bumbu dapur.

“Inflasi merupakan penggerus daya beli masyarakat, sehingga diperlukan upaya kolektif dan terstruktur dari berbagai pihak termasuk pedagang,” ungkap Kadri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau