"Tempat bersejarah sangat banyak di Yogyakarta," kata dia.
Baca juga: Dikunjungi Ilham Habibie, Keraton Kanoman Harap Cirebon Bisa Seperti Yogyakarta
Peserta upacara tidak hanya berasal dari Kota Yogyakarta, namun juga ada ada pesepeda dari Banyuwangi, Jawa Timur.
Pesepeda asal Banyuwangi yakni Nanang, mengayuh sepeda ontelnya dari Banyuwangi menuju Kota Yogyakarta.
Ia berangkat dari tanggal 9 Juli, menurut dia jalur yang ia lewati tergolong ekstrem. Nanang, melewati jalur selatan Jawa, yang anginnya kencang. Ditambah saat dirinya harus melawan angin.
Nanang menyampaikan untuk menyiasati angin dengan cara mengayuh dengan santai lalu juga menggulung bendera yang ada di belakang sepedanya.
"Kebetulan pas masuk ke sini ada upacara, lalu diajak ke sini. Kemarin dari Banyuwangi gowes ke Tangerang lalu pulang mampir Yogyakarta pas ada upacara," ujar dia.
"Kemarin ada acara di Pekalongan, terus ke Tangerang. Ini pas mau pulang (melintas Yogyakarta)," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang