Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Kota Yogyakarta, Golkar Usung Cucu Pendiri Muhammadiyah

Kompas.com, 25 Juli 2024, 09:32 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - DPP Partai Golkar Kota Yogyakarta memberikan surat tugas kepada cucu salah satu pendiri Muhammadiyah yaitu Afnan Hadikusumo untuk maju Pilkada Yogyakarta.

Ketua DPD Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gandung Pardiman mengatakan sejak awal partainya berkomitmen mengajukan Afnan Hadikusumo.

Untuk diketahui Afnan merupakan seorang cucu pejuang kemerdekaan, pejuang Pancasila dan cucu salah satu pendiri Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo.

Baca juga: Pilkada Kota Yogyakarta Bisa Diikuti Maksimal 4 Paslon

"Kita tahu rekam jejak Pak Afnan Hadikusumo dan keluarga besarnya sebagai pejuang yang selalu memikirkan rakyat. Sehingga sejak awal dan jauh hari sebelum pilkada Golkar DIY telah mengusulkan Afnan Hadikusumo ke DPP Partai Golkar untuk diajukan menjadi calon Walikota Yogyakarta," ucap Gandung dalam keterangan tertulis Kamis, (25/7/2024).

Ia mengatakan, surat tugas sudah diberikan secara langsung kepada Afnan.

Lebih lanjut Gandung Pardiman menjelaskan dengan turunnya surat tugas tersebut, maka pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa bakal calon Wali Kota Yogyakarta dari Golkar adalah Afnan Hadikusumo.

"Kita akan berjuang bersama agar Pak Afnan bisa menjadi Wali Kota Yogyakarta untuk melanjutkan pembangunan di Kota Yogyakarta yang sudah dirintis oleh Pak Heri Zudianto dulu untuk mensejahterakan masyarakat kota Yogyakarta," ujarnya.

Sementara itu Afnan Hadikusumo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Partai Golkar. Dengan diberikannya surat tugas tersebut, dia siap untuk maju Pilkada 2024.

"Surat tugas ini menunjukkan keseriusan Partai Golkar untuk menugaskan saya salah satu kader Muhammadiyah untuk mengemban tugas maju sebagai calon Wali Kota Yogyakarta," ucap Afnan.

Dia mengaku siap mengemban tugas dari partai berlambang beringin ini. Tugas tersebut, kata dia, mensejahterakan masyarakat dengan tidak melupakan tradisi Jawa di Kota Yogyakarta.

"Mensejahterakan masyarakat Kota Yogyakarta dengan tidak melupakan tradisi-tradisi Jawa yang basisnya memang sudah lama ada di yogyakarta," kata dia.

Baca juga: Penjaringan Pilkada Kota Yogyakarta Ditutup, PDI-P Terima 9 Pendaftar

Menurut Afnan jabatan sebagai wali kota adalah pelayan bagi masyarakat. Sehingga dia siap melayani masyarakat dengan cara mensinkronkan antara program pemerintah dengan kepentingan masyarakat.

"Jadi pemerintah daerah tidak bisa melaksanakan program pemerintah kepada masyarakat tetapi tetap melihat kepentingan masyarakat. Jadi tugas kepala pelayan pemerintah itu mengkonsolidasikan dan mengelaborasikan kepentingan tersebut," jelasnya.

Afnan mengatakan pihaknya akan semakin giat menggalang kekuatan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat kota Yogyakarta.

"Kita akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan partai lain yang memiliki visi misi sama membangun kota Yogyakarta," pungkas Afnan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau