KULON PROGO, KOMPAS.com – Enam partai politik membangun koalisi untuk memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keenam partai tersebut yakni Gerindra, Golkar, PKS, PKB, PPP, dan partai Nasdem.
Pemimpin keenam partai bertemu di kantor DPC Gerindra Kulon Progo, Sabtu (20/7/2024) malam. Mereka menghasilkan kesepakatan koalisi dengan ditandai penandatanganan kesepakatan bersama.
Baca juga: Sutedjo Mantap Pensiun dari Dunia Politik, Batal Maju Pilkada Kulon Progo
“Kita berpikir Indonesia ini maju menuju pada Indonesia Emas 2045. Maka kita mengikuti pusat, kita mengusung nama koalisi Kulon Progo Maju (KPM),” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kulon Progo, Lajiyo Yok Mulyono, Sabtu (20/7) menjelang tengah malam.
Koalisi ini memunculkan poros baru dalam pilkada nanti. Terlebih, tiga partai di antaranya memiliki kursi DPRD terbanyak.
Kata Lajiyo, partainya dan partai yang lain berkoalisi untuk mengusung calon bersama. Mereka terbangun karena kendala batas minimal jumlah kursi untuk mencalonkan pasangan calon.
Baca juga: KPU Kulon Progo Bakal Cek Semua Dokumen Bakal Calon Pilkada, Termasuk Visi Misi
Kini, koalisi terbentuk hingga 24 kursi, terdiri 6 kursi Gerindra, 5 Golkar, 5 PKS, 5 PKB, 2 PPP, dan 1 kursi Nasdem.
Koalisi terbangun sekaligus menatap masa depan perjalanan pemerintahan di daerah, di mana pembangunan daerah mesti selaras dengan kebijakan pemerintah pusat.
Sejauh ini, Gerindra sendiri telah menggadang bakal calon bupati bernama Marija, pensiunan PNS asal Kulon Progo. Marija menempati posisi pertama di sebuah survei nasional pada 1-7 Juli 2024.
Namun, bakal calon ini masih akan melewati ujian dalam koalisi. Setelah tanda tangan bersama, koalisi ingin bertemu dengan bakal calon bupati, menyusul kemudian bakal calon wakil bupatinya.
“Semua orang Kulon Progo untuk membangun Kulon Progo. Mereka mesti memiliki chemistry, bupati dan wakil bupati, karena memimpin Kulon Progo ke depan,” kata Lajiyo.
Plt Ketua DPD Partai Golkar Kulon Progo Lilik Syaiful Ahmad hadir dalam pembentukan KPM. Golkar Kulon Progo mengikuti petunjuk partai di tingkat pusat untuk menjalin koalisi dengan partai pengusung saat Pilpres. Golkar Kulon Progo pun menjalin koalisi dengan Gerindra.
Lilik mengungkapkan, masing-masing partai memiliki mekanisme sendiri dalam mengusung calon. Nama-nama kandidat dari partai akan disodorkan dalam koalisi. Begitu pula calon wakil bupati.
Tapi, dalam memilih calon wakil bupati tergantung calon bupati terpilih.
“Setiap partai akan menyodorkan ke calon bupati yang akhirnya menilai dan memutuskan. Selanjutnya akan dikonsultasikan bersama koalisi. Calon bupati harus menjelaskan kenapa memilih (calon wakil bupati),” kata Lilik.
Selanjutnya, pengumuman pasangan calon menyusul kemudian.
“Dalam minggu ini akan ada finalisasi,” kata Lilik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang