Dua sekolah setingkat menengah atas dan beberapa sekolah kejuruan juga kekurangan siswa. Sekolah-sekolah ini berada di perbukitan Menoreh.
Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kulon Progo mencatat, SMAN 1 Kokap terdapat 51 siswa dari 108 kursi yang tersedia.
Selain itu, SMAN 1 Samigaluh baru diisi 39 siswa dari 108 kursi.
“Dari tahun ke tahun polanya sama, terjadi kekurangan murid. Disebut kurang murid karena tidak terpenuhi kuota 36 murid (dalam satu kelas),” kata Kepala Seksi Layanan Pendidikan Balai Dikmen Kulonprogo, Fajrina Sulistiyani di kantornya, Jumat.
Baca juga: Rumah Penjahit di Salatiga Terbakar, Bahan untuk Seragam Sekolah Ludes
Selain itu, beberapa SMK juga sama.
Fajrina mengungkapkan, SMK di Kokap minim siswa untuk jurusan kriya dan tekstil, SMK di Girimulyo kurang 14 siswa untuk jurusan teknik sepeda motor, sedangkan SMK di Samigaluh kurang 10 siswa untuk jurusan instalasi listrik dan 16 bisnis digital.
Persoalan utama adalah letak yang dirasa jauh, bahkan membuat siswa merasa sekolah ke kota dekat dan mendapatkan suasana baru.
“SMA di Kokap ini ada di tengah desa. Jauh. Ketika anak SMP Kokap lulus arahnya malah ke SMA SMK Wates daripada ke Kokap. Bahkan, meskipun swasta. Karena ingin mendapatkan suasana baru,” kata Fajrina.
“Samigaluh memiliki kemiripan. Apalagi, SMA di Kalibawang dan Samigaluh lebih dekat,” katanya.
Baca juga: Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan SOP Study Tour, Apa Saja Isinya?
Selain itu, ada juga persoalan angka kelulusan SMP yang terbatas hingga jurusan yang minim peminat.
Fajrina mencontohkan, SMK Negeri Temon salah satu yang kekurangan siswa, yakni 30 orang untuk jurusan teknika kapal. Peminat sedikit untuk jurusan-jurusan berhubungan dengan kelautan.
“Untuk SMK Kokap juga karena jurusan kriya tekstil kurang diminati,” katanya.
Tapi kondisi ini tidak selalu terus terjadi setiap tahun. Ada masa di mana kuota bisa terpenuhi karena jumlah kelulusan SMP yang mencukupi.
Perlu diketahui, penerimaan peserta didik baru pada tingkat SMA dan SMK telah selesai pada Jumat ini.
Mendapati kekurangan dari beberapa sekolah, Balai Dikmen masih memikirkan berbagai strategi pemenuhan kuota yang ada.
Baca juga: Ribuan Aduan Masuk ke Posko PPDB Jateng, Apa yang Menjadi Keluhan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.