Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Perbukitan Menoreh Kulon Progo Minim Pendaftar, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 29/06/2024, 06:29 WIB
Dani Julius Zebua,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Sejumlah sekolah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) minim pendaftar pada tahun ajaran 2024/2025.

Tidak hanya tingkat sekolah dasar (SD), tetapi juga tingkat menengah pertama.

Sekolah minim pendaftar itu berada di daerah pegunungan Bukit Menoreh.

“Itu wilayah Utara, wilayah pegunungan, akses ke tempat pendidikan memang jauh,” ucap Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo, Nur Wahyudi, Jumat (28/6/2024).

Baca juga: Diduga Pakai Piagam Palsu, 25 Calon Siswa di SMAN 3 Semarang Terancam Tereliminasi


Baca juga: 17 SDN di Semarang Masih Kekurangan Murid, Mana Saja?

Pengertian kekurangan siswa

Nur mencontohkan, SD Negeri 1 Balong yang hanya mendapatkan satu siswa di Kapanewon Samigaluh.

Selain itu, ada satu SD di Kapanewon Kokap yang hanya mendapatkan empat siswa saja. 

Ini belum menggambarkan seluruh sekolah di Kulon Progo karena rekapitulasi hasil PPDB di tingkat SD masih berjalan.

“Disebut kekurangan siswa kalau satu rombongan belajar kurang dari 28 siswa dalam satu kelas. Tapi kalau satu siswa atau empat siswa saja itu, sangat jauh kekurangannya,” katanya lagi.

Baca juga: 70.000 Calon Siswa Miskin di Jateng Kesulitan Daftar PPDB Jalur Afirmasi, Mengapa?

Tidak cuma SD, Kepala Bidang SMP Disdikpora Kulonprogo, Dorojatun Kuncoroyakti mengungkapkan, ada 10 dari 36 SMP yang minim pendaftar sehingga potensial kekurangan siswa.

Sekolah ini ada di perbukitan, yakni di Kokap Girimulyo dan Samigaluh. 

“Karena medan yang beragam, tidak seperti perkotaan,” kata Kuncoro.

Baca juga: Keluhan PPDB SMP di Gunungkidul, Sebagian Mengenai Afirmasi dan Upload Berkas Pendaftaran

Pemerintah kata Nur, masih mengkaji jalan keluar bagi sekolah yang kekurangan murid.

Regrouping atau menjadikan satu dengan sekolah lain menjadi salah satu jalan keluar. Namun, hal itu perlu pengkajian mendalam karena terkait dengan kesulitan siswa dan orangtua murid.  

“Kebanyakan di wilayah Kokap, Girimulyo, Samigaluh. Regrouping memang salah satu jalan keluar. Akan dirasa lebih jauh untuk masyarakat tertentu,” pungkas Nur Wahyudi.

Baca juga: 2 SDN di Purworejo Kondisinya Memprihatinkan, Ruang Kelasnya Roboh, Mana Saja?

Kekurangan murid di SMA dan SMK

Hal serupa juga terjadi di tingkat menengah atas dan kejuruan.

Dua sekolah setingkat menengah atas dan beberapa sekolah kejuruan juga kekurangan siswa. Sekolah-sekolah ini berada di perbukitan Menoreh.

Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kulon Progo mencatat, SMAN 1 Kokap terdapat 51 siswa dari 108 kursi yang tersedia.

Selain itu, SMAN 1 Samigaluh baru diisi 39 siswa dari 108 kursi.  

“Dari tahun ke tahun polanya sama, terjadi kekurangan murid. Disebut kurang murid karena tidak terpenuhi kuota 36 murid (dalam satu kelas),” kata Kepala Seksi Layanan Pendidikan Balai Dikmen Kulonprogo, Fajrina Sulistiyani di kantornya, Jumat.

Baca juga: Rumah Penjahit di Salatiga Terbakar, Bahan untuk Seragam Sekolah Ludes

Selain itu, beberapa SMK juga sama.

Fajrina mengungkapkan, SMK di Kokap minim siswa untuk jurusan kriya dan tekstil, SMK di Girimulyo kurang 14 siswa untuk jurusan teknik sepeda motor, sedangkan SMK di Samigaluh kurang 10 siswa untuk jurusan instalasi listrik dan 16 bisnis digital. 

Persoalan utama adalah letak yang dirasa jauh, bahkan membuat siswa merasa sekolah ke kota dekat dan mendapatkan suasana baru.

“SMA di Kokap ini ada di tengah desa. Jauh. Ketika anak SMP Kokap lulus arahnya malah ke SMA SMK Wates daripada ke Kokap. Bahkan, meskipun swasta. Karena ingin mendapatkan suasana baru,” kata Fajrina.

“Samigaluh memiliki kemiripan. Apalagi, SMA di Kalibawang dan Samigaluh lebih dekat,” katanya.

Baca juga: Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan SOP Study Tour, Apa Saja Isinya?

Strategi pemenuhan kuota

Selain itu, ada juga persoalan angka kelulusan SMP yang terbatas hingga jurusan yang minim peminat.

Fajrina mencontohkan, SMK Negeri Temon salah satu yang kekurangan siswa, yakni  30 orang untuk jurusan teknika kapal. Peminat sedikit untuk jurusan-jurusan berhubungan dengan kelautan.

“Untuk SMK Kokap juga karena jurusan kriya tekstil kurang diminati,” katanya. 

Tapi kondisi ini tidak selalu terus terjadi setiap tahun. Ada masa di mana kuota bisa terpenuhi karena jumlah kelulusan SMP yang mencukupi. 

Perlu diketahui, penerimaan peserta didik baru pada tingkat SMA dan SMK telah selesai pada Jumat ini.

Mendapati kekurangan dari beberapa sekolah, Balai Dikmen masih memikirkan berbagai strategi pemenuhan kuota yang ada. 

Baca juga: Ribuan Aduan Masuk ke Posko PPDB Jateng, Apa yang Menjadi Keluhan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fakta Mobil Terbakar di SPBU Pati, 1 Orang Tewas dan Diduga Korsleting

Fakta Mobil Terbakar di SPBU Pati, 1 Orang Tewas dan Diduga Korsleting

Yogyakarta
Kompos Bercampur Sampah Resahkan Petani Pesisir Bantul Yogyakarta

Kompos Bercampur Sampah Resahkan Petani Pesisir Bantul Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024 dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024 dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Juli 2024 dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Juli 2024 dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Tempat Pembuangan Sampah Liar Masih Menjamur di Kota Yogyakarta

Tempat Pembuangan Sampah Liar Masih Menjamur di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Polisi Serahkan Kasus Meninggalnya Pebulu Tangkis Zhang Zhi Jie ke PBSI

Polisi Serahkan Kasus Meninggalnya Pebulu Tangkis Zhang Zhi Jie ke PBSI

Yogyakarta
Cari Pakan Ternak, Wanita di Gunungkidul Tewas Tersengat Listrik

Cari Pakan Ternak, Wanita di Gunungkidul Tewas Tersengat Listrik

Yogyakarta
 Tunggu Keluarga, Jenazah Pebulutangkis Asal China Zhang Zhi Jie Masih di RS Sardjito

Tunggu Keluarga, Jenazah Pebulutangkis Asal China Zhang Zhi Jie Masih di RS Sardjito

Yogyakarta
Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan

Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan

Yogyakarta
Soal Izin Tambang Ormas, Haedar Nashir Sebut Muhammadiyah Masih Lakukan Kajian

Soal Izin Tambang Ormas, Haedar Nashir Sebut Muhammadiyah Masih Lakukan Kajian

Yogyakarta
Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Kekeringan, 8 Kalurahan Minta Bantuan Air

Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Kekeringan, 8 Kalurahan Minta Bantuan Air

Yogyakarta
Sopir Ngantuk, Truk Tangki Tabrak Dua Rumah dan Pohon di Bantul

Sopir Ngantuk, Truk Tangki Tabrak Dua Rumah dan Pohon di Bantul

Yogyakarta
Viral, Video 'Pocong' Melintas di Gunungkidul, Pelaku Ditangkap dan Dibina

Viral, Video "Pocong" Melintas di Gunungkidul, Pelaku Ditangkap dan Dibina

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com