Painem berharap masalah sampah di Kota Yogyakarta dapat segera terselesaikan dan dapat kembali lagi seperti semula.
"Harapannya kembali seperti semula, jangan terlalu parah seperti ini," kata dia.
Hal serupa juga disampaikan Lahuri, pedagang Lontong Sayur di area Stadion Mandala Krida. Dirinya, merasakan tumpukan sampah ini berdampak sampai ke omzet jualannya.
"Sebagai pedagang kaki lima kita sudah usul belum ada solusinya, harusnya pemerintah tanggap. Sepi, orang makan duduk saja langsung pergi," kata dia.
Dia menambahkan, saat akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu menjadi andalan bagi pedagang di sekitar Stadion Mandala Krida. Pasalnya, banyak orang berolahraga dan sarapan di sekitar stadion.
"Dulu Sabtu Minggu paling ramai sekarang nyatanya, dulu sampai antre sekarang gak ada antre. Habis lebaran itu parahnya (tumpukan sampah)," kata dia.
Baca juga: TPA Piyungan Resmi Ditutup, Bagaimana dengan Pengelolaan Sampah di DIY?
Menanggapi tumpukan sampah di Depo Mandala Krida, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Ahmad Haryoko mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk mendistribusikan sampah-sampah ke depo yang masih kosong.
"Kita menggerus dan memindah ke lokasi-lokasi depo yang masih longgar. Tadi sore sudah kita lakukan," ujarnya saat dihubungi, Jumat (21/6/2024).
Dia menambahkan, bahwa sampah di Depo mandala Krida ini berasal dari warga masyarakat.
Saat disinggung terkait pengosongan depo, pihaknya mengaku belum ada pembahasan lebih detail.
"Masih belum dibahas," kata dia.
Baca juga: Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul
Menumpuknya sampah di depo Mandala Krida tersebut imbuhnya, juga dipengaruhi karena TPST 3R milik Pemkot Yogyakarta belum beroperasi secara maksimal.
"Betul masih berproses (pembangunan TPST 3R). Sekarang masih di angka 100 ton yang bisa diolah, dari 3 lokasi tersebut (Kranon, Karangmiri, dan Nitikan)," ujar Haryoko.
Untuk kondisi Depo Mandala Krida saat ini telah menampung 1.500 ton sampah.
"Kapasitas depo Mandala bisa 1.000 ton, karena sampah bisa memadat bisa saja di angka 1.500 ton," pungkasnya.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY, Daerah Mana Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.