Selain menjadi nilai investasi, anak-anak juga diajarkan untuk bertanggung jawab merawat dan menjaga hewan ternaknya.
Anak-anak ini harus untuk mencari makanan berupa rerumputan (ngarit) atau bahkan menggembalakan hewan peliharaan mereka sendiri.
Beternak menjadi semacam pendidikan wirausaha pertama bagi anak mereka yang terhitung minim resiko dan tidak membutuhkan banyak modal.
Karena dipandang sebagai sesuatu yang berharga, terdapat tradisi khusus di beberapa daerah di Jawa yang melibatkan hewan raja kaya.
Seperti tradisi guyangan raja kaya yang dilakukan jelang Hari Raya Idul Adha di Dukuh Pokoh II, Desa Dlingo, Kabupaten Bantul.
Guyangan dilakukan dengan memandikan hewan ternak menggunakan air kembang setaman yang sudah didoakan dan kemudian dipercikkan dengan daun dadap serep.
Setelah dimandikan, hewan ternak juga akan dipijat dan diberi makan dengan nasi gudangan.
Selain untuk mendoakan hewan ternaknya, hal ini juga dilakukan dengan harapan agar hewan ternak tersebut membawa keberkahan.
Sumber:
Sutrisno Sastro Utomo. 2015. Kamus Indonesia-Jawa. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
senaraiistilahjawa.kemdikbud.go.id
tunggangri.tulungagungdaring.id
tunggangri.tulungagungdaring.id
jatimulyo.kec-petanahan.kebumenkab.go.id
jogja.tribunnews.com