Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Kompas.com, 2 Mei 2024, 12:57 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta telah membuka penjaringan bakal calon Wali Kota Yogyakarta dan Wakil Wali Kota Yogyakarta sejak tanggal 29 April.

Sejak dibuka, baru satu lader yang mendaftar ke DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta.

"Sejak kita kemarin membuka pendafataran penjarinhan, sudah resmi kita buka sampai hari ini haru 1 Mas Fokky kader PDI Perjuangan," ujar Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDI Perjuanhan Loka Agustianto, saat ditemui di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Kamis (2/5/2024).

Baca juga: Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Andung sapaan akrab Loka Agustianto, menambahkan pihaknya masih menunggu kader PDI Perjuangan maupun tokoh-tokoh masyarakat yang hendak mendaftar penjaringan dari DPC PDI Perjuangan.

"Kita siap menerima siapapun tokoh masyarakat di Kota Yogyakarta," kata dia.

Lanjut Andung, penjaringan bakal calon Wali Kota Yogyakarta dan Wakil Wali Kota Yogyakarta akan ditutup pada tanggal 20 Mei.

"20 Mei ditutup jadi momentum bagus yaitu kebangkitan nasional," ucapnya.

Proses penjaringan dimulai dari pengambilan formulir, konsultasi, dan dilanjutkan dengan pengembalian formulir di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta.

Dia menyebut ada beberapa nama dari kader PDI Perjuangan Kota Yogyakarta yang memiliki peluang untuk maju sebagai Calon Wali Kota Yogyakarta dan Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta.

Namun, dirinya enggan membeberkan nama-nama kader yang memiliki peluang tersebut.

"Jadi kans disini memang ada tapi belum ada yang mendaftar. Kita tunggu, kader yang punya potensi," imbuhnya.

Dia menambahkan nanti nama-nama yang mendaftar akan disetorkan kepad DPP PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), setelah yang menentukan adalah dari DPP PDI Perjuangan DIY.

Sementara itu, Fokky Ardiyanto mengaku mendaftar sebagai bakal calon Wakil Wali Kota berdasarkan dari kajian yang sudah dia lakukan.

"Dari kajian secara sederhana kawan-kawan, yang sangat relistis bagi saya adalah wakil," ungkap Fokky.

Disinggung soal persaingan antarkader partai dalam penjaringan, Fokky menyambut baik. Menurutnya, adanya persaingam di dalam internal partai malah menunjukkan pendidikan kader partai berjalan dengan baik.

Baca juga: Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

"Bagi saya itu sangat-sangat bagus itu dikarenakan di kompetisi sehat di antar kader artinya PDIP berhasil dalam pendidikan kader," kata dia.

Dirinya juga siap menerima jika rekomendasi justru tidak turun kepadanya. Dia juga mengaku siap untuk mendukung penuh siapa nanti calon yang mendapatkan rekomendasi dari partai.

"Saya dan kawan-kawan ini sejak dulu itu punya prinsip adalah tetap banteng biar gepeng kalau rekomendasi ke kader lain baik kader partai atau di luar kita tetap tegak lurus akan memenangkan," kata dia.

Sebagai informasi pada kontestasi Pilkada 2017 PDI-Perjuangan dan Nasdem mengusung nama Imam Priyono dan Achmad Fadli sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta.

Imam Priyono merupakan kader PDI Perjuangan disandingkan dengan Achmad Fadli yang sempat menjabat sebagai Asisten Pemerintahan Kota Yogyakarta.

Kedua pasangan ini melawan pasangan Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi. Namun, pasangan Imam Priyono harus mengakui keunggulan Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi pada Pilkada 2017.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau