KULON PROGO, KOMPAS.com – Lima orang mengambil formulir penjaringan bakal calon bupati Kulon Progo dari Partai Golkar. Sejumlah nama tidak asing bagi warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, muncul di sana.
Ada nama mantan Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana dan mantan ketua KPU di Kulon Progo, Sapardiyono.
Pendaftaran penjaringan bakal calon bupati Kulon Progo ini menyusul Golkar Kulon Progo membuka penjaringan sejak Senin (22/4/20).
Baca juga: Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada
“Kami membuka untuk internal dan eksternal partai yang ingin berkoalisi dan tokoh masyarakat, kami memberikan kesempatan,” kata Djuwardi, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kulon Progo, Selasa (23/4/2024).
Golkar merupakan partai pertama membuka penjaringan terbuka.
Kata Djuwardi, partainya memiliki lima kursi. Karena itu, Golkar tidak bisa mengusung sendirian kandidatnya.
Partai pun akan berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan cabup dan cawabup Kulon Progo.
“Golkar membangun komunikasi politik dengan partai lain, termasuk dengan PDIP, Gerindra dan partai lain,” kata Djuwardi.
Lewat jalinan komunikasi politik partai dan tim pemenangan calon, sejumlah nama masih akan datang mendaftar sampai penutupan Rabu (24/4/2024) besok. Sedikitnya lima hingga sebanyaknya 10 kandidat terkumpul selama tiga hari penjaringan.
Djuwardi mengungkapkan, para kandidat yang memenuhi syarat akan diajukan ke DPP Golkar, lewat DPW DIY.
Sebelum mendapat rekomendasi DPP, lembaga independen melakukan tiga kali survei pada para pelamar melalui Golkar ini, yakni di bulan Mei, Juni dan Juli. Hasilnya akan mengerucut ke tiga calon yang pemilihannya.
Selanjutnya, rekomendasi DPP terbit menjelang pendaftaran calon.
“Rekomendasi DPP nanti berupa pasangan calon,” kata Djuwardi di ujung telepon.
Ia menegaskan, lima kandidat calon bupati sudah mengambil formulir pendaftaran di DPD Golkar Kulon Progo sampai hari kedua penjaringan.
Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kulon Progo, Fajar Gegana, pelamar pertama yang mengambil formulir ke kantor DPD Golkar.