Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mbah Wondo, Penggemar Rhoma Irama yang Koleksi 700 Kaset di Rumahnya

Kompas.com - 03/04/2024, 09:10 WIB
Dani Julius Zebua,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

Sembari mengumpulkan satu per satu kaset musik, ia juga mengoleksi belasan radio dan tape jadul. Harga tiap piranti antara Rp 50.000-350.000. Kebanyakan sudah mati dan tak bisa diperbaiki lagi. 

“Ini (tape recorder jadul), sudah saya datangi 11 toko, tapi tidak satu pun bisa,” katanya.

Ingin punya museum pribadi

Kenangan paling mengesankan adalah pada kaset Melodi Cinta dengan sampul bergambar Rhoma Irama dan Ricca Rachim. Itu kaset pertama yang bisa dibeli Ngadiwon di salah satu toko kaset di Wates, Kulon Progo.

Setelah itu, dia terus berburu kaset bekas dari satu pasar ke pasar lain di Kulon Progo. Dengan sepeda onthelnya, dia melanglang ke beberapa pasar loak di Bendungan maupun Wates.

Terkumpullah paling sedikit 700 kaset pita dan hampir semuanya lagu dangdut. Selain itu, ada pula langgam Jawa, keroncong, dan pop Indonesia. Segelintir di antaranya album Rollingstone dan The Beatles.

Kaset termahal Rp 1.300 di 1980-1985. Sedangkan kaset pertama yang saya dapat itu dapat dari toko Maya, Februari 1982, harga Rp 900,” katanya.

Semua kasetnya itu masih bisa didengar dengan baik. Misalnya kaset lagu Lebaran yang umurnya hampir setengah abad itu, masih terdengar sangat jelas.

Kaset itu akan diperdengarkan kembali saat Lebaran tiba pada pertengahan April 2024 ini.

“Setelah dihitung sejak 1399 Hijriyah pertama kali muncul, kaset ini sudah hampir setengah abad,” kata Ngadiwon.

Baca juga: Museum Trinil di Ngawi: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ia mengandalkan gaji sebagai penjaga rumah potong hewan di lingkungan Dinas Pertanian dan Peternakan Kulon Progo pada masa lalu, untuk mendapatkan barang kesukaannya itu

Semangat mencari musik kenangan belum padam meski usia senja. Ia selalu menyempatkan diri datang ke pasar Wage, pasar yang pedagangnya menjual barang bekas.

Matanya jeli menemukan barang bekas original berbekal pengetahuannya tentang musik di masa lalu. Ia juga tidak melewatkan tawar menawar ketat demi kaset yang diminati.

Ngadiwon saat ini memajang 700 kaset di dinding ruang tamu rumah. Ia membagi ruang tamu dengan sekat yang tingginya sepinggang.

Ruang yang lebih kecil menjadi tempat pajangan kaset, pajangan radio jadul dan tape recorder. Di situ sekaligus tempat Ngadiwon mengudara pada frekuensi radio amatir. Ia terkenal dengan nama Mbah Wondo di udara.

Mbah Wondo ini bercita-cita membuat museum pribadi di rumah sederhana sebagai gambaran kecintaannya pada musik. Menurutnya, hal itu akan menjadi kenang-kenangan pada anak cucunya kelak. 

Kecintaanya pada musik dan kaset pita telah menular ke anaknya. Menurutnya, sang anak mengaku siap meneruskan memelihara kaset pita itu di masa depan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Yogyakarta
Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Yogyakarta
Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk 'Study Tour'

Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com