Menurutnya, lirik musik dangdut menggambarkan kehidupan masyarakat sehari-hari. Beda dengan lirik pop yang lebih banyak percintaan.
Masyarakat kebanyakan cepat menerima lirik dangdut. Keluarga dan tetangganya selalu menyetel dan membicarakan lagu dangdut. Rasa suka warga itu menular ke Ngadiwon.
“Sejak itu menyukai dangdut,” katanya.
Dia pun belajar agar pengetahuan seputar musik tidak hanya soal nada dan lirik. Siaran RRI dirasa menyajikan informasi lebih akurat, ketika itu. Siaran radio ini dipadu dengan koran dan majalah, membuat pengetahuan musik Ngadiwon makin kaya.
Baca juga: Museum Perangko Indonesia, Serunya Liat Koleksi Perangko Lawas
Ia bahkan antusias menceritakan salah satu masa keemasan dangdut. Ketika itu hiburan musik hanya pada acara Aneka Ria Safari di TVRI 1980-an. Lagu pop dominan di sana.
Dalam perjalanan waktu, porsi dangdut semakin banyak. Menurut Ngadiwon hal itu setelah Itje Trisnawati menikah dengan Eddy Sud, koordinator acara.
Sebagai penggemar dangdut, ia sangat bersyukur bisa menonton acara ini dengan dangdut yang porsinya memuaskan.
“Saya terima kasih sekali pada perjuangan Itje. Sebagai penggemar lagu dangdut, sebelum jadi istri Eddy Sud koordinator Safari. Dangdut mau masuk ke sana (acara), itu harganya tinggi beda dengan pop. Saya membacanya di Suara Pikiran Rakyat,” kata Ngadiwon.
Rhoma Irama menjadi penyanyi favoritnya. Ia bisa mengumpulkan hampir seluruh album Rhoma Irama.
Bahkan mulai dari si penyanyi masih bernama Oma Irama. Meski tidak bertemu sang idola, lagunya saja sudah membuat lega.
“Setelah menjadi Rhoma Irama. Itu di volume empat, dan mendeklarasikan sebagai musik muslim, maka album Darah Muda ini menggunakan Rhoma Irama,” kata Ngadiwon.
Ngadiwon menambah wawasan seputar Rhoma Irama dari obrolan, radio dan surat kabar. Ia mengikut perjalanan karier Rhoma Irama.
Mulai dari saat bernama Oma Irama hingga menjadi Raden Haji Oma Irama atau Rhoma Irama Bahkan ia juga mengetahui kisah ayahnya yang seorang pejuang kemerdekaan di masa lalu.
Dia menyebut informasi tersebut saat ini mudah diperoleh di dunia maya. Namun baginya, tak semua informasi di internet benar.
“Tapi, menurut saya, tidak 100 persen (internet benar). Karena, ada saja yang saya ragu. Kadang, mentang-mentang (para) fans berat lalu dipuji-puji. Tapi, bukan berarti saya merasa paling benar, karena yang penting masuk akal saja,” katanya.