YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Rencana program makan siang gratis menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) mendapatkan raksi keras dari Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Nuryadi.
Nuryadi mengatakan, program makan siang gratis belum direncanakan dari awal, sehingga wajib melihat kondisi keuangan negara terlebih dahulu.
"Lihat kondisi keuangan negara, masih banyak yang harus dilakukan," katanya saat ditemui di DPRD DIY, Selasa (5/3/2024).
Baca juga: Makan Siang Gratis, Dedi Mulyadi Sarankan Uang Diberikan ke Orangtua
Ia menambahkan, wacana makan siang gratis memiliki efek domino terutama bagi masyarakat yang memiliki usaha kecil di bidang makanan dan minuman.
"Efeknya perlu dilihat, jika semua dapat makan siang kiro-kiro warung do payu ora? (Kira-kira warung pada laku tidak?)," cetusnya.
Sebelumnya, wacana makan siang gratis dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mendapatkan reaksi positif maupun negatif dari berbagai pihak.
Ketua PGRI DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengaku, pihaknya tidak mempermaslahkan jika makan siang gratis menggunakan dana BOS.
Namun yang perlu diingat, dana BOS hingga sekarang belum mencukupi untuk operasional sekolah dan harus ditambah dengan BOS daerah (BOSDA).
"Jadi kalau dana (BOS) apa adanya kemudian dikurangi makan siang maka operasionalnya menjadi lebih kurang lagi, kalau mau diadakan tentu BOSnya harus ditambah," kata dia saat dihubungi, Senin (4/3/2024).
"BOS itu sekarang sifatnya masih bantuan, belum bisa mencukupi semua operasional sekolah," imbuh dia.
Baca juga: Wacana Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, PGRI DIY: Anggarannya Kurang
Aji menambahkan, secara garis besar PGRI mendukung program makan siang bagi siswa-siswa karena dengan pemberian makan siang gratis anak-anak terutama yang berada di pelosok bisa mencukupi gizi.
"Belum tentu anak-anak kita yang jauh di pelosok itu konsumsi susu rutin, saya kira PGRI menyambut baik program makan siang terutama di jenjang SD dan SLB itu saya kira penting," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.