Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Beras, Harga Cabai dan Daging Ayam di Kota Yogyakarta Ikut Naik

Kompas.com - 20/02/2024, 15:13 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jelang bulan puasa, harga kebutuhan bahan pokok di Kota Yogyakarta mulai mengalami kenaikan, seperti beras, cabai, dan daging ayam.

Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Disperindag Kota Yogyakarta Sri Riswanti, mengatakan untuk harga beras berjenis premium di Kota Yogyakarta harganya Rp 15.000-16.000.

"Untuk saat ini di Kota (Yogyakarta) rata-rata beras premium itu Rp 15.000-16.000, tetapi di Beringharjo survei kami hari ini (harga beras) Rp 15.000. Kemudian untuk (beras) medium itu diharga Rp 14.000," ujar Riswanti saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Pilih Perkecil Porsi Saat Harga Beras Mahal, Penjual Nasi di Gunungkidul: Kasihan Pembeli

Riswanti menjelaskan, ketersediaan stok beras di Kota Yogyakrata cukup hingga bulan depan. Namun, dia tidak memungkiri bahwa sata ini stok beras di Kota Yogyakarta sudah menurun.

"Kalau stok (beras) kita aman sampai satu bulan ke depan. Kalau kita tilik tahun kemarin atau dua tahun yang lalu, itu biasanya kita di bulan-bulan menjelang puasa itu aman sampai 1,5 bulan, tapi ini memang harus kita akui ada ketersediaan yang memang menurun ya," kata dia.

"Satu bulan ke depan masih aman lah, dan itu tidak membuat kita khawatir karena dari bulog sendiri menyatakan stok (beras) bulog sangat cukup," katanya.

Riswanti menambahkan kenaikan harga beras disebabkan beberapa faktor, pertama adalah belum adanya panen raya dikarenakan terjadinya el nino beberapa waktu lalu. Faktor kedua adalah adaya permintaan beras yang digunakan untuk bantuan sosial.

"Kalau itu (bansos) tidak bisa dipungkiri karena memang ada kemudian kebutuhan yang tiba-tiba dan dalam jumlah banyak secara bersamaan pasti secara ketersediaan pasar itu berpengaruh tetapi kalau dikatakan akibat adanya bansos dan sebagainya ya itu mungkin salah satunya," jelas dia.

Dia mengungkapkan menjelang bulan puasa ini ada komoditas lainnya yang mengalami kenaikan harga seperti cabai dan daging ayam.

Riswanti menyebut, daging ayam mengalami kenaikan harga karena peternak menyembelih lebih awal akibat harga pakan yang tinggi.

"Kita antisipasi dan jaga agar tidak kemudian melambung seperti tahun kemarin daging ayam, karena di bulan Februari ini awal Februari sampai minggu kedua itu di peternak ada pengakhiran dini. Jadi mereka menyembelih agak awal karena pakan yang agak mahal," kata dia.

"Rp 35.000 (harga ayam terkini), ini cukup tinggi karena di kemarin-kemarin sempet yang 30-31, nah ini udah sampai 35," kata dia.

Baca juga: Harga Beras Meroket, Pemerintah DIY Sebut Permintaan Tinggi untuk Bansos

Sebelumnya, Desi yang merupakan penjual beras di Kota Yogyakarta mengatakan, kenaikan harga sudah terjadi sejak 3 minggu terakhir.

"Tiap hari itu naik terus. Sudah 3 minggu," ucap dia.

Dia menjual beras jenis Mentik wangi Rp 17.500 per kilo, C4 Raja Rp 15.600, Delanggu Rp 15.500.

Akibat kenaikan harga ia kesulitan menjual beras lantaran harga yang semakin tinggi.

"Kasian yang jual makanan, harga serba mahal. Yang belanja semakin berkurang kadang-kadang nombok, jangankan untung malah nombok," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com