Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Meroket, Pemerintah DIY Sebut Permintaan Tinggi untuk Bansos

Kompas.com - 12/02/2024, 19:09 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Harga beras di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meroket hingga Rp 17.500 per kilogramnya. Salah satu penyebabnya, maraknya bansos. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Syam Arjayanti menjelaskan penyebab dari kenaikam harga beras dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Pertama, adalah belum meratanya panen. Lalu tingginya permintaan beras akibat maraknya bantuan sosial (bansos).

Baca juga: Stok Beras di Sejumlah Ritel Modern Semarang Menipis, Pemkot: Cukup 2 Bulan

"Ada beberapa faktor. Saat ini memang sudah ada yang panen di beberapa lokasi tetapi belum memasuki puncak musim panen. Diprediksi (puncak panen) baru akan terjadi di akhir Maret sampai dengan April," kata dia saat dihubungi, Senin (12/2/2024).

"Kemudian tingginya permintaan. Salah satunya bansos. Sebenarnya kan bansos dah mulai tahun kemarin yaa, tetapi terus ada bansos-bansos lainnya," kata dia.

Menurut dia, harga beras akan mulai stabil saat terjadi panen raya dengan catatan Bulo bisa membeli produksi petani untuk cadangan pangan pemerintah. Shingga saat harga tinggi beras tersebut dapat dinaksimalkan.

"Stok cadangan pemerintah juga masih belum terpenuhi targetnya. Sehingga pemerintah berencana Januari sampai dengan Maret akan impor 3 juta ton," kata dia.

Untuk menekan harga Disperindag DIY bakal melakukan sejumlah upaya. Di antaranya pemantauan di tiap distributor dan menggelar pasar murah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

"Pasar murah baru akan kami laksanakan tanggal 20 Februari sebanyak 7 ton berbagai komoditi di halaman Disperindag," ucapnya.

"Kabupaten kota juga sudah ada anggaran untuk operasi pasar dan pasar murah," katanya.

Dia mengungkapkan saat ini harga jenis beras 64 seharga Rp 14.100 per kg. Lalu jeni C4 Rp 14.200, Delanggu Rp 15.100, dan mentik wangi Rp 16.100.

Dia menambahkan harga kemungkinan akan turun jika ada panen raya dan impor beras sudah masuk ke Indonesia.

"Ada (harga turun), jika sudah banyak yang panen atau ada impor," kataya.

Sementara itu penjual beras di Kota Yogyakarta, Desi mengatakan kenaikan harga sudah terjadi sejak 3 minggu terakhir.

"Tiap hari itu naik terus. Sudah tiga minggu," ucap dia.

Ia menjual beras jenis Mentik wangi Rp 17.500 per kilo, C4 Raja Rp 15.600, Delanggu Rp 15.500.

Akibat kenaikan harga ia kesulitan menjual beras lantaran harga yang semakin tinggi.

"Kasian yang jual makanan, harga serba mahal. Yang belanja semakin berkurang kadang-kadang nombok, jangankan untung malah nombok," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

12 Orang Ikuti Penjaringan Cabup-Cawabup Gerindra Gunungkidul, Siapa Saja Mereka?

12 Orang Ikuti Penjaringan Cabup-Cawabup Gerindra Gunungkidul, Siapa Saja Mereka?

Yogyakarta
Ketua BEM UNY Mengaku Dapat Intimidasi Usai Bertemu Komisi X, Ini Kata Kampus

Ketua BEM UNY Mengaku Dapat Intimidasi Usai Bertemu Komisi X, Ini Kata Kampus

Yogyakarta
Aniaya Anak dan Istri Pakai Golok, Suami di Kudus Diduga Alami Gangguan Jiwa

Aniaya Anak dan Istri Pakai Golok, Suami di Kudus Diduga Alami Gangguan Jiwa

Yogyakarta
Sekolah Negeri dan Swasta Wajib Lapor Disdikpora Kota Yogyakarta untuk 'Study Tour'

Sekolah Negeri dan Swasta Wajib Lapor Disdikpora Kota Yogyakarta untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kronologi Bocah 3 Tahun di Kotagede Alami Luka Bakar 64 Persen Saat Beli Gorengan

Kronologi Bocah 3 Tahun di Kotagede Alami Luka Bakar 64 Persen Saat Beli Gorengan

Yogyakarta
Kenaikan UKT UNY Dikeluhkan BEM,  Kampus: Ditetapkan Sesuai Peraturan

Kenaikan UKT UNY Dikeluhkan BEM, Kampus: Ditetapkan Sesuai Peraturan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Pakai Jasa SPG, Penjual Hewan Kurban di Bantul Berhasil Jual Ratusan Ekor Kambing

Pakai Jasa SPG, Penjual Hewan Kurban di Bantul Berhasil Jual Ratusan Ekor Kambing

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com