YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kenaikan harga beras membuat penjual nasi di Gunungkidul, DI Yogyakarta, memilih mengecilkan ukuran. Penjual memilih tidak menaikkan harga karena kasihan terhadap pembeli.
"UMKM pasrah saja terhadap keadaan, harga beras naik terus," kata Aditya Putratama pemilik warung 'Sego Pecel Kemis legi' saat dihubungi Kompas.com Selasa (20/2/2024).
Dikatakannya, dirinya menjual nasi pecel dijual Rp 7.000 lengkap dengan bakmi, dan rempeyek. Dia membuka warung pada sore hari di wilayah Purwosari, Baleharjo, Wonosari.
Baca juga: Wali Kota Semarang Minta Warga Beralih ke Beras Subsidi
"Awalnya membeli beras yang sedang tidak premium. Awalnya Rp15.000, sekarang sudah Rp 18.000. Setiap membeli terus naik," ucap dia.
Adhitya mengaku tidak mau menaikkan harga ataupun mengecilkan porsi nasi pecel yang dijualnya. Namun, diakuinya hal itu cukup berat karena kenaikan juga terjadi untuk cabai.
"Kalau menaikkan kasihan pembelinya, kebanyakan langganan kan anak muda, yang penting operasional jalan, keuntungan dipikir belakangan," kata dia.
Salah seorang pemilik angkringan 'Mbah Bagong' Bayu Prihartanto mengatakan, dirinya memilih memperkecil ukuran nasi bungkus yang berisi nasi dan oseng dijualnya seharga Rp 2.500.
"Kalau mau menaikkan harga kasihan pembeli, sebagian besar pekerja PT," kata Bayu.
Dia memilih untuk menaikkan nasi rames yang dijual Rp 8.000 sebelumnya Rp 7.000. Sebab, porsi nasi dan lauk oseng, sambal teri, dan telur tidak dikurangi porsinya.
"Kalau nasi rames memang ada kenaikan tetapi tidak tinggi. Kalau yang pulen beras sudah naik jadi Rp 20.000 per kilogramnya, dari Rp 16.000," kata dia.
Bayu berharap ada intervensi dari pemerintah untuk segera menurunkan harga beras.
"Kasihan masyarakat kecil, semoga ada solusi," kata dia.
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan pihaknya terus sudah melakukan operasi pasar bersama bulog. Hal itu rutin dilakukan.
Dari pengamatan dinas Perdagangan di Pasar Argosari harga Beras IR I Rp 17.500, Beras IR II Rp15.500, dan Beras Termurah Rp 10.900.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.