Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Labuhan Keraton Yogyakarta: Sejarah, Makna, Waktu, dan Lokasi Pelaksanaan

Kompas.com - 15/02/2024, 22:38 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Keraton Yogyakarta memiliki sebuah tradisi yang disebut dengan tradisi Labuhan.

Tradisi Labuhan ini menjadi salah satu Hajad Dalem yang akan dilakukan secara rutin oleh Keraton Yogyakarta.

Baca juga: Tradisi Labuhan Merapi, Upacara Adat Sejak Era Kerajaan Mataram Islam

Dalam pelaksanaannya, tradisi Labuhan akan diikuti oleh para abdi dalem serta ratusan warga.

Tidak jarang, pelaksanaan tradisi Labuhan juga menarik perhatian wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

Baca juga: Sekaten, Hajad Dalem Keraton Yogyakarta di Bulan Mulud

Sejarah Tradisi Labuhan Keraton Yogyakarta

Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan DIY, tradisi Labuhan telah dilakukan sejak masa Kerajaan Mataram Islam.

Awal mula dari tradisi ini berawal dari masa pemerintahan Panembahan Senopati yang merupakan pendiri Kerajaan Mataram Islam.

Baca juga: Mengenal Cepuri Parangkusumo yang Konon Menjadi Tempat Panembahan Senopati Bertemu Kanjeng Ratu Kidul

Konon, Panembahan Senopati membuat perjanjian kerjasama dengan Kanjeng Ratu Kidul untuk mendapatkan dukungan.

Sebagai gantinya, Panembahan Senopati harus memberikan persembahan yang diwujudkan dalam bentuk upacara Labuhan.

Upacara Labuhan ini yang kemudian menjadi tradisi di Kerajaan Mataram Islam dan dilestarikan oleh keturunannya.

Pelaksanaannya tidak hanya dilakukan di satu tempat saja, namun dilakukan di beberapa lokasi berbeda.

Meski kemudian Kerajaan Mataram Islam terpecah pasca Perjanjian Giyanti, tradisi Labuhan terus dilaksanakan oleh Keraton Yogyakarta sampai sekarang.

Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa sesaji saat prosesi Labuhan Pantai Parangkusumo di Bantul, Yogyakarta, Minggu (11/2/2024). Ritual yang digelar setiap tanggal 30 bulan Rajab dalam kalender Jawa tersebut dalam rangka memperingati bertahtanya Sri Sultan HBX. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa sesaji saat prosesi Labuhan Pantai Parangkusumo di Bantul, Yogyakarta, Minggu (11/2/2024). Ritual yang digelar setiap tanggal 30 bulan Rajab dalam kalender Jawa tersebut dalam rangka memperingati bertahtanya Sri Sultan HBX.

Makna Tradisi Labuhan Keraton Yogyakarta

Menilik asal katanya, Labuhan berasal dari kata labuh yang artinya membuang, meletakkan, atau menghanyutkan.

Sehingga makna dari tradisi Labuhan adalah sebagai doa dan pengharapan untuk membuang segala macam sifat buruk.

Labuhan juga disebut berasal dari kata labuh yang memiliki arti persembahan. Sehingga pada pelaksanaannya, upacara labuhan akan menggunakan berbagai perlengkapan atau ubarampe.

Makna tradisi ini adalah sebagai bentuk rasa syukur dan doa bagi keselamatan raja sekaligus tanda penghormatan bagi para leluhur Keraton Yogyakarta.

Tradisi ini dimaknai sebagai sebuah bentuk persembahan doa kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Selain itu, tradisi ini dilangsungkan dengan maksud agar negara dan rakyatnya senantiasa dalam keadaan selamat, tentram dan sejahtera.

Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa uba rampe menuju Bangsal Srimanganti saat upacara Labuhan Merapi di Sleman, DI Yogyakarta, Senin (12/2/204). Upacara Labuhan Merapi yang diikuti abdi dalem dan masyarakat tersebut merupakan rangkaian peringatan bertahtanya Sri Sultan Hamengku Buwono X. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa uba rampe menuju Bangsal Srimanganti saat upacara Labuhan Merapi di Sleman, DI Yogyakarta, Senin (12/2/204). Upacara Labuhan Merapi yang diikuti abdi dalem dan masyarakat tersebut merupakan rangkaian peringatan bertahtanya Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Waktu Pelaksanaan Tradisi Labuhan Keraton Yogyakarta

Pada masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Hajad Dalem Labuhan tidak diselenggarakan untuk memperingati Jumenengan Dalem (hari penobatan) melainkan untuk Wiyosan Dalem (peringatan hari ulang tahun Sultan) berdasarkan kalender Jawa.

Pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Hajad Dalem Labuhan dikembalikan untuk peringatan Jumenengan Dalem.

Sejak itu, setiap tahun upacara Labuhan digelar satu hari setelah puncak acara Jumenengan Dalem (29 Rejeb) sehingga jatuh pada tanggal 30 Rejeb dan dikenal sebagai Labuhan Alit.

Selain itu, ada pula tradisi Labuhan yang dilakukan delapan tahun sekali pada tahun Dal atau setiap sewindu penobatan Sultan dikenal sebagai Labuhan Ageng.

Lokasi Tradisi Labuhan Keraton Yogyakarta

Dilansir dari laman kratonjogja.id, tradisi Labuhan Keraton Yogyakarta dilakukan di beberapa lokasi yang disebut dengan petilasan.

Petilasan ini merupakan tempat penting yang terkait dengan sejarah Keraton Yogyakarta.

Berikut adalah beberapa lokasi pelaksanaan tradisi Labuhan yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta.

1. Tradisi Labuhan Parangkusumo

Labuhan Parangkusumo dilakukan di Pantai Parangkusumo yang berada di pesisir selatan Yogyakarta yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bantul.

Upacara ini dilakukan di Cepuri Parangkusumo yang konon menjadi tempat bertapa Panembahan Senopati saat akan bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul.

Kemudian, uborampe akan dibawa ke bibir Pantai Parangkusumo untuk dilabuh atau dihanyutkan ke laut selatan.

2. Tradisi Labuhan Merapi

Labuhan Merapi dilakukan di lereng Gunung Merapi yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sleman.

Upacara ini dilakukan di petilasan Juru Kunci Merapi Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo, Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan.

Kemudian, uborampe akan dibawa ke Sri Manganti, Alas Bedengan yang berada pada ketinggian 1.550 m dpl.

3. Tradisi Labuhan Lawu

Labuhan Lawu dilakukan di lereng Gunung Lawu yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Upacara ini biasanya dilakukan di Hargo Dalem, namun karena beberapa alasan maka tradisi Labuhan dilakukan di Cemoro Sewu.

4. Tradisi Labuhan Dlepih Khayangan

Labuhan Dlepih Khayangan dilakukan di Kecamatan Tirtamaya, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Di Dlepih, upacara Labuhan dilakukan di sebuah pertapaan yang bernama Selo Payung.

Sumber:
budaya.jogjaprov.go.id 
budaya.jogjaprov.go.id  
budaya.jogjaprov.go.id  
kratonjogja.id  
kratonjogja.id  
kratonjogja.id  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Yogyakarta
5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com