Padukuhan akan mengirim surat ke Panitikismo.
Baca juga: Sampaikan Sikap, UPN Veteran Yogyakarta Serukan Pemilu Tanpa Intervensi dan Provokasi
"Intinya ada kejelasan makamnya di mana, yang jelas tidak ada konflik-konflik yang nanti terjadi setelah nanti makam yang baru itu ada. Jadi harus ada persetujuan dengan tanah kanan kirinya juga," urainya.
Mukti menuturkan, sebelum digelarnya aksi, sudah ada pertemuan dengan pihak tol.
Hanya saja, warga belum mendapatkan kepastian soal tanah pengganti untuk pemakaman yang terdampak.
"Kemarin (Kamis), saya sudah bertemu dengan pihak pengelola tol sama BPN. Itu dari pihak pengelola tol sama BPN itu ya intinya masih menunggu kejelasan juga, karena kan terkait dengan Sultan Ground," bebernya.
Baca juga: Update Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul, Korban Meninggal Jadi 3 Orang
Menurut Mukti, Kelurahan Purwomartani sebenarnya sudah menyiapkan tanah pengganti. Hanya saja masih menunggu proses perizinan.
Mukti mengungkapkan padukuhan rencananya akan mengirimkan surat ke Panitikismo, Keraton Ngayogyakarta selaku yang mengurusi soal Sultan Ground. Saat ini draf surat tersebut sedang dalam proses.
"Rencananya saya akan mengajukan surat ke Panitismo selalu dinas dari keraton yang menangani masalah pertanahan. Iya surat dari padukuhan, intinya minta dibantu untuk kejelasan terkait tanah pengganti makam itu," pungkasnya.
Baca juga: Video Viral WNA Nyasar Masuk Tol di Makassar Pakai Motor, Polisi: Pakai Google Maps
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.