Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN dan Pelajar DIY Wajib Pakai Baju Gagrak Setiap Kamis Pon, Ini Dasar Sejarahnya

Kompas.com - 17/01/2024, 21:04 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelajar diwajibkan memakai baju adat gagrak Yogyakarta setiap Kamis pon.

Pemakaian baju adat gagrak Yogyakarta ini didasarkan pada sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yakni peristiwa perjanjian Giyanti.

Diketahui, pada perjanjian tersebut, kekuasaan Mataram Islam dibagi menjadi dua yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. 

Baca juga: DIY Akhirnya Punya Hari Jadi, Bakal Diperingati Setiap 13 Maret

Kasultanan Yogyakarta dengan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) I menjadi rajanya.

"Proses boyongan HB I beserta keluarga menempati Keraton Yogyakarta yang baru berdiri dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 1756 yang jatuh pada hari Kamis Pahing," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (17/1/2023).

Kamis Pahing ini lah yang kemudian dijadikan hari wajib memakai pakaian adat gagrak Yogyakarta, 

"Proses menempati Keraton Yogyakarta sebagai pusat peradaban baru yang selanjutnya disebut sebagai Kota Yogyakarta. Kemudian ditetapkan sebagai HUT Kota Yogyakarta (7 Oktober)," ujar Ditya.

Sementara itu untuk hari jadi DIY diusulkan jatuh pada 13 Maret 1755. Tanggal tersebut jatuh pada hari Kamis pon. 

Dia mengatakan pemilihan tanggal tersebut berdasarkan pada uji akademis dan sejarah yang dilakukan.

Dari kedua kajian tersebut diketahui bahwa satu bulan setelah perjanjian Giyanti, Pangeran Mangkubumi atau akrab dengan nama Sri Sultan Hamengku Buwono II mendeklarasikan berdirinya Nagari Ngayogyakarta.

"Raperda ini masih dalam proses. Untuk menjadi Perda masih menunggu evaluasi dari Kemendagri untuk selanjutnya disahkan menjadi Perda," imbuh Ditya.

Dia mengatakan sebagai bentuk internalisasi hari jadi DIY tersebut maka ditetapkan pemakaian busana gagrak dilakukan setiap Kamis Pon.

"Surat edaran yang saat ini sudah dikeluarkan merupakan salah satu bentuk usaha sosialisasi, adanya Raperda hari jadi," imbuhnya.

Ditya mengatakan nantinya yang diwajibkan mengenakan seragam gagrak Yogyakarta setiap Kamis Pon adalah ASN di lingkup pemerintan DIY, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota, serta pelajar SMA/SMK.

Baca juga: Hari Berpakaian Adat di DIY Berubah, dari Kamis Pahing Menjadi Kamis Pon

"Nanti apabila selanjutnya Pemkab/Pemkot mengeluarkan edaran yg ditujukan kepada pelajar setingkat SD dan SMP yang merupakan kewenangan mereka, itu monggo (silakan) saja," katanya.

"Tujuannya sama, yaitu dalam rangka nguri-uri (melestarikan) budaya sekaligus meneguhkan sejarah, memperingati hari jadi, atau berdirinya Nagari Ngayogyakarta yang menjadi cikal bakal Provinsi DIY," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, setelah puluhan tahun bergabung dengan Indonesia, akhirnya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki hari jadi resmi. Mulai tahun 2024 ini, hari jadi DIY akan diperingati setiap tanggal 13 Maret.

Baca juga: 4 Pakaian Adat NTT Terpilih Jadi Busana Terbaik Saat Upacara Bendera di Istana Negara

 

Sekretaris Daerah (sekda) DIY, Beny Suharsono menjelaskan penetapatan hari jadi DIY sudah melalui pembahasan yang panjang oleh eksekutif dan legislatif.

"Proses sudah 95 persen selesai, proses regulasinya dibahas melalui pansus," jelas Beny ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (12/1/2024).

Ia menambahkan pembahasan ini juga sudah melalui Kementerian Dalam Negeri Kemendagri. Nantinya jika regulasi sudah disepakati di pusat akan terbit aturan turunannya di daerah.

"Kalau sudah diundangkan harus diikuti semua unsur terutama kami (pemerintah DIY) sampai ke level kalurahan hingga sekolah-sekolah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com