"Terpaksa harus menunggu orangtua kirim, kadang menahan lapar," ungkapnya.
Sementara itu Kepala ORI DIY Budhi Masturi mengatakan para mahasiswa dari Kabupaten Raja Ampat ini berkuliah di Yogyakarta atas rekrutmen dari pemerintah Raja Ampat dengan iming-iming beasiswa.
Namun ternyata kemudian proses untuk mendapatkan beasiswa sampai sekarang belum ada realisasi.
"Justru mereka kemudian diminta uang Rp 5 juta. Tadi ternyata ada satu orang yang Rp 8 juta juga hanya untuk diberi akses untuk mendaftar secara online program beasiswa KIP. Ini saya kira perlu ditelusuri," ucapnya.
Budhi Masturi menyampaikan akan mengumpulkan data-data sebelum meneruskan aduan ini ke Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Papua Barat. Sebab kewenangan yuridiksinya ada di Papua Barat.
"Namun karena ini ada kaitan dengan rencana kerja sama dengan kampus tempatan mereka. Saya kira nanti sebelum kita limpahkan kasusnya ke Ombudsman Papua Barat, kami mungkin akan mengumpulkan informasi awal dari kampus di mana mereka kuliah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.