KULON PROGO, KOMPAS.com - Dampak kekeringan meluas di Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat ini, setidaknya delapan pedukuhan (dusun) rutin meminta bantuan air bersih.
Kedelapan dusun itu, Patihombo, Wonosari, Gedong, Karangrejo, Nogosari, Ngroto, Penggung dan Ngaglik.
“Tiap dusun paling sedikit ada empat RT yang terdampak. Paling tidak ada 36 RT mengalami kesulitan air,” kata Sutikno, Koordinator Tagana untuk Girimulyo, Jumat (29/2023).
Purwosari merupakan salah satu desa di dataran tinggi Bukit Menoreh. Warga di sana mengandalkan mata air yang berada di dekat balai desa untuk penghidupan.
Baca juga: Kekeringan di Bukit Menoreh, Warga Bikin Kolam dari Terpal Tampung Bantuan Air Bersih
Selain itu mereka juga mengandalkan beberapa sungai di sekitar desa. Mata air dan sungai itu mengering pada musim kemarau kali ini.
Beberapa mata air dan sumur warga juga mengecil. Satu sumber hanya cukup dipakai satu hingga dua rumah saja. Tidak ada lagi sumber air memadai untuk satu wilayah.
Pemerintah melalui Dinas Sosial dan BPBD turun tangan membantu menyalurkan air bersih.
Pada Jumat ini, rencananya ada pengiriman tiga truk tangki air bersih dari BPBD. Sementara itu, Tagana menyalurkan 24 truk tangki.
“Sampai malam berjalan, kami masih memaksimalkan,” kata Sutikno.
Untuk mempercepat dropping air bersih, bongkar muat air memanfaatkan bak penampungan berupa kolam dari terpal. Air dari kolam disalurkan lewat dengan selang ke rumah-rumah warga.
Dia mencontohkan, jika kekeringan berdampak pada 8 KK atau 24 jiwa di RT 19, Dusun Wonosari, maka air dikirim ke terpal penampungan di lokasi paling tinggi di wilayah tersebut.
Kemudian, warga yang berada di bawah mengalirkannya ke rumah dengan cara gravitasi pakai selang.
“Sedangkan mereka yang ada di atas mengambil pakai ember dan jeriken,” kata Sutikno.
Sorang warga bernama Prayitno (45) tampak tengah antre mengambil air di bak penampungan. Ia mengisi jeriken, galon air mineral hingga tong.
Menurutnya, warga memerlukan air bersih untuk keperluan rumah tangga, seperti memasak hingga MCK (mandi cuci kakus). Prayitno sendiri memanfaatkan air untuk lima anggota keluarganya dan dua sapi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.