Warga merasakan kesulitan air sejak dua bulan belakangan. Keluarganya sempat mengantre di sumber mata air yang sudah kecil debit airnya. Lokasinya jauh dari rumah.
Baca juga: Sumur Resapan di SD Bukit Menoreh Mengering, BPBD Ingatkan Tanda-tanda Kekeringan
Ia bersyukur bantuan air bersih datang saat ini.
“Sehari biasanya bisa pakai dua jeriken. Tapi, sekarang harus penghematan satu jeriken,” kata Prayitno.
“Sedangkan mencuci baju, kami harus jalan kaki ke sungai. Sekali mencuci, kami sekalian bawa banyak pakaian sampai setengah karung. Untuk penghematan,” kata Prayitno.
Beberapa waktu lalu, BPBD melaporkan banyak desa dari enam kapanewon atau kecamatan yang warganya mengajukan permohonan dropping air bersih, yakni Kapanewon Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Pengasih, Nanggulan dan Kokap.
Masalah air bersih lebih banyak dialami pada sektor rumah tangga. Sementara sektor pertanian belum mengalami krisis air.
Kekeringan tidak hanya mengakibatkan krisis air bersih bagi rumah tangga. Kekeringan juga berdampak pada meningkatnya kebakaran lahan yang terjadi terus menerus belakangan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.