Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berebut Berkah Raja Keraton Yogyakarta pada Grebeg Maulud

Kompas.com - 28/09/2023, 20:34 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Panas terik matahari tak menyurutkan warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya untuk mengikuti prosesi rayahan (rebutan) gunungan sekaten grebeg maulud di halaman Masjid Kagungan Dalem Keraton Yogyakarta, yang terletak di Kauman.

Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru DIY mulai berdatangan ke halaman Masjid sejak pukul 08.00 WIB. Ada yang datang sendiri, ada pula yang mengajak sanak saudaranya untuk mengikuti atau menyaksikan prosesi ini secara langsung.

Petugas sudah menyiapkan tempat bagi para pengunjung. Teriknya matahari membuat petugas harus menyiram halaman masjid dengan air dengan tujuan agar lantai halaman yang tersusun dari batu ini tidak mencederai para abdi dalem yang kebanyakan tak mengenakan alas kaki.

Baca juga: Cerita Warga Rela Berdesakan Berebut Gunungan Grebeg Maulud Keraton Solo

Pukul 10.18 WIB bregada abdi dalem Keraton Yogyakarta mulai memasuki area halaman Masjid Kagungan Dalem Keraton Yogyakarta, masyarakat akrab menyebutnya dengan nama Masjid Gedhe Kauman.

Sejumlah bregada masuk dengan diiringi irama seruling dan genderang senar, gong, dan alat musik tradisional lainnya.

Masuknya Bregada Keraton Yogyakarta ini membuat warga kembali bersemangat untuk mengikuti prosesi berebut gunungan grebeg mulud. Warga yang berteduh seketika kembali ke tempat yang disediakan oleh petugas.

Total tujuh Gunungan disiapkan oleh Keraton Yogyakarta. Gunungan adalah tumpukan berisi sejumlah makanan yang disusun seperti tumpeng. Gunungan akan menjadi obyek yang diperebutkan massa 

Sebanyak lima gunungan diletakkan di halaman Masjid, satu gunungan di Kantor Gubernur Kompleks Kepatihan, dan satu sisanya di Pura Pakualaman.

Ketika lima gunungan akan memasuki halaman Masjid Keraton Yogyakarta, bregada menyambut dengan tembakan senapan laras panjang atau Salvo ke udara beberapa kali dengan mengikuti komando dari Manggalayuda (inspektur upacara) Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro. 

Setelah itu, gunungan didoakan oleh Pengulu yang ada sudah berada di halaman Masjid.

"Rayah!" seru Pengulu setelah mendoakan kelima gunungan itu.

Saat aba-aba rayah diserukan oleh Manggalayuda, warga yang berdiri di pinggir-pinggir merangsek menyerbu kelima gunungan yang ada. Mereka berdesakan, memanjat gunungan yang tersusun dari hasil bumi sayur-sayuran, jajan pasar, dan rengginang.

Baca juga: Grebeg Maulud, Puncak Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta

"Tadi berangkat dari rumah jam 06.00, rumah saya di Wonosari, Gunungkidul," ujar Kuwat (72) yang ikut berebut isi gunungan, Kamis (28/9/2023).

Usia tak menghalangi Kuwat untuk ikut berebut isi Gunungan, dan hasilnya ia mendapatkan bambu yang digunakan sebagai kerangka hasil bumi dan lainnya disusun.

"Dapat pring (bambu), dan rafia. Kalau cara desa bambu nanti ditancapkan di ladang saat musim tabur, untuk tolak bala agar tanaman terhindar dari penyakit (hama)," kata dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com