Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pembuang Bayi Kembar di Sleman Berhasil Ditangkap Polisi

Kompas.com - 17/09/2023, 16:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Polisi berhasil mengamankan 2 orang yang diduga membuang bayi kembar yang mayatnya ditemukan di Sungai Buntung, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Kamis (14/9/2023).

Saat ini terduga pembuang bayi kembar itu dibawa ke kantor kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Saat di konfirmsasi, Kapolsek Berbah, Kompol Parliska membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan terduga pelaku pembuang bayi kembar.

Pihaknya mengaku saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.

"Mohon waktu, kami masih periksaan," kata dia, Minggu (17/9/2023).

Selain itu pihak kepolisian masih belum bersedia menanggapi terkait foto terduga pelaku yang beredar di media sosial.

"Kami masih melakukan pemeriksaan," terang dia.

Baca juga: Bayi Kembar Dibuang di Sleman, Polisi Telusuri CCTV untuk Temukan Pelakunya

Dimakamkan dalam satu liang

Dua mayat bayi perempuan diduga kembar yang ditemukan di Sungai Buntung, Jogotirto, Berbah dimakamkan di UPTD Pemakaman Umum (TPU) Seyegan, Kabupaten Sleman .

Dua bayi malang tersebut dimakamkan dalam satu liang kubur.

"Dimakamkan kemarin (Jumat) di TPU Seyegan, yang milik Pemda Sleman. Saya berkirim surat ke dinsos Sleman, permohonan ijin tempat makam," kata Kapolsek Berbah, Kompol Parliska Febrihanoto, Sabtu (16/9/2023).

Dua mayat bayi perempuan yang ditemukan lengkap dengan ari-ari itu itu ditemukan mengambang di Kali Buntung, Berbah pada Kamis (14/9/2023) siang.

Baca juga: Bayi Kembar yang Ditemukan Mengapung di Sungai Buntung Sleman Diduga Meninggal 24 Jam Sebelumnya

Saksi yang pertama kali menemukan adalah seorang pemancing yang sedang mencari ikan di kawasan tersebut.

"Ari-ari juga kami temukan utuh, lengkap. Alat kelamin juga diketahui secara fisik. Kalau dugaan sementara, dua bayi perempuan itu kembar," kata dia.

Setelah penemuan dua mayat tersebut, polisi segera memeriksa rekaman kamera CCTV yang menharah ke seputar lokasi kejadian.

Kasihumas Polresta Sleman AKP Edy Widaryanta mengatakan, untuk dugaan sementara kedua bayi tersebut sengaja dibuang.

"Kemungkinan dibuang, tapi dugaan sementara bukan dari (warga) tempat itu. Beberapa bidan di daerah Berbah sudah digali informasi dari Reskim dan belum ada yang didatangi ibu hamil (dengan HPL September). Kami mencari upaya lain dengan mencari CCTV di daerah situ," katanya.

Baca juga: Dua Bayi Diduga Kembar Ditemukan Pemancing Mengapung di Sungai Buntung Sleman

Dari Januari hingga Agustus, ada 7 kasus

Sepanjang Januari hingga Agustus 2023 tercatat ada 7 kasus temuan bayi di Bumi Sembada.

Jumlah tersebut belum termasuk dua mayat bayi berjenis kelamin perempuan yang ditemukan mengambang di aliran sungai Buntung Berbah.

Jika dua bayi kembar itu ditambahkan maka totalnya menjadi 9 bayi hingga pertengahan September.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sleman, Mustadi mengatakan, kasus penemuan bayi yang dirujuk dari Polsek di wilayah Sleman ini ada dua jenis yaitu bayi dalam kondisi hidup dan meninggal dunia.

Mayoritas bayi yang ditemukan di Sleman kondisinya meninggal dunia.

Baca juga: Warga Sidorejo Datangi Kantor Bupati Sleman, Tuntut Jogoboyo Diberhentikan karena Dituduh Pemalsuan dan Pungli

Menurutnya hanya ada satu yang ditemukan kondisi hidup yaitu bayi laki-laki yang ditemukan di Pakem.

"Sudah di tindak lanjuti, dirujuk di Balai atau Panti Rehab Anak," kata Mustadi, Kamis (14/9/2023).

Berikut rincian 7 kasus penemuan bayi di Sleman yang dirujuk ke dinas Sosial.

Pertama bayi perempuan dalam kondisi meninggal dunia asal rujukan dari Polsek Gamping pada tanggal 22 Februari 2023.

Kedua, bayi laki-laki dalam kondisi meninggal asal rujukan dari Polsek Depok Barat pada 5 Maret 2023.

Ketiga, bayi laki-laki dalam kondisi meninggal dunia asal rujukan dari Polsek Mlati pada 17 Mei 2023.

Baca juga: Warga Sidorejo Datangi Kantor Bupati Sleman, Tuntut Jogoboyo Diberhentikan karena Dituduh Pemalsuan dan Pungli

Keempat, bayi perempuan dengan Kondisi meninggal dunia yang dirujuk dari Polsek Mlati pada 23 Mei 2023.

Kelima, bayi laki-laki dalam kondisi meninggal dunia di rujuk dari Polsek Pakem pada 23 Mei 2023.

Keenam di rujuk dari Polsek Pakem tanggal 10 Juli 2023, bayi laki-laki dalam kondisi hidup.

Ketujuh, bayi perempuan dalam kondisi meninggal dunia asal rujukan dari Polsek Ngaglik pada 18 Agustus 2023. Menurutnya kasus temuan bayi umumnya karena dua faktor.

"Ada faktor ekonomi, juga ada faktor psikososial," kata Mustadi.

Terbaru, temuan mayat 2 bayi di aliran sungai Buntung, Jogotirto dalam kondisi meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kabar Terbaru Penangkapan Terduga Pelaku Buang Bayi Kembar di Sungai Buntung Sleman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com