Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bayi Diduga Kembar Ditemukan Pemancing Mengapung di Sungai Buntung Sleman

Kompas.com - 14/09/2023, 18:40 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua bayi yang diduga kembar ditemukan mengapung di aliran Kali Buntung, Dusun Krasakan, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (14/9/2023). Dari pemeriksaan, masih terdapat ari-ari di bayi tersebut.

Kapolsek Berbah Kompol Parliska Febrihanoto mengatakan, awalnya sekitar pukul 10.00 WIB ada warga yang hendak memancing di Kali Buntung.

"Awalnya ada orang memancing di Sungai Buntung. Dia melihat dua bayi mengapung di sungai," ujar Kompol Parliska Febrihanoto saat dihubungi, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: Mayat Bayi Ditemukan di Probolinggo, Ada Secarik Surat di Sampingnya

Melihat ada dua bayi yang mengapung di aliran Kali Buntung, pemancing tersebut kemudian melapor ke Polsek Berbah. Mendapatkan laporan, Polisi lantas mendatangi lokasi penemuan.

"Polsek Berbah bersama Inafis Polreta Sleman, dibantu PMI, dan Puskesmas Berbah langsung ke lokasi. Melakukan olah TKP dan mengevakuasi bayi yang mengapung," ucapnya.

Parliska menuturkan, dua bayi ditemukan dalam posisi mengapung berdekatan. Jarak kedua bayi tersebut sekitar setengah meter. Saat ditemukan kedua bayi dalam kondisi meninggal dunia.

"Diprediksi itu bayi kembar, tapi itu sementara prediksi kami. Semuanya sudah kami kirim ke RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut oleh ahlinya," tuturnya.

Dari pemeriksaan didapati dua bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Diduga dua bayi yang ditemukan tersebut belum lama dilahirkan. Sebab masih terdapat ari-ari di kedua bayi tersebut.

"Bayi ditemukan posisi mengapung tidak terbungkus, dalam kondisi ari-ari masih lengkap. Diperkirakan itu belum lama lahir," tandasnya.

Baca juga: Mayat Bayi Ditemukan di Toilet Pabrik Pakaian Dalam Wanita di Wonogiri

Parliska mengungkapkan saat ditemukan tubuh kedua bayi masih lemas . Kondisinya juga masih belum ada pembusukan.

"Dari pemeriksaan awal tadi, saat kita mengangkat kondisi bayi belum kaku, jadi masih lemas dan masih utuh dalam arti secara fisik utuh," tegasnya.

Lokasi penemuan lanjut Parliska memang sepi. Selain itu juga jauh dari permukiman penduduk.

"Sungai itu berbatasan dengan wilayah dengan Kapanewon Piyungan. Jadi memang berbatasan tidak jauh, terus kemudian dari rumah penduduk agak jauh tidak dekat. Kemudian dari lokasi juga sepi," urainya.

Baca juga: Molunggelo, Tradisi Mengayun Bayi yang Baru Lahir di Gorontalo

Sampai saat ini Polisi masih melakukan penyelidikan untuk menemukan orang yang telah membuang dua bayi tersebut. Polisi juga memeriksa saksi-saksi.

"Sementara kami melakukan pemeriksaan saksi yang menemukan dulu, kemudian kami juga minta bantuan informasi dari bu lurah, kemudian dari pak dukuh atau pun pendamping kesehatan, juga mohon info barang kali ada warganya yang hamil, mendekati HPL yang bulan-bulan ini atau minggu ini, baru kami cari info," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com