Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duta Sheila on 7 Ikut Ronda, Keliling Ambil Jimpitan di Tempat Tinggalnya di Sleman

Kompas.com, 13 September 2023, 12:39 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ronda menjadi kegiatan warga masyarakat untuk menjaga keamanan kampungnya. Selain itu, kegiatan ronda juga untuk silaturahmi antar warga.

Setiap warga akan dibagi dalam beberapa kelompok untuk ronda sejara bergiliran.

Tak jarang, daftar nama-nama warga dan jadwal ronda pun dipasang di papan yang ada di pos ronda. Belum lama ini, sempat diunggah video di media sosial, daftar nama warga di papan pos ronda di wilayah Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, DI Ypgyakarta.

Baca juga: Duta Sheila On 7: Nanti Kita Berhenti Nyanyi di Umur Berapa Ya?

Video tersebut viral, lantaran di papan daftar ronda ada nama vokalis band Sheila on 7, yakni Akhdiyat Duta Modjo, atau akrab dikenal Duta Sheila on 7.

Salah satu tokoh masyarakat di Ganjuran, Padukuhan Manukan, Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Purnomo Putro mengatakan semua warga memang masuk di daftar ronda, termasuk Duta Modjo.

"Benar. Dia memang kejatah ronda, warga semua kejatah ronda. Iya dia ronda di RT, di lingkungan kita," ujar Purnomo, Rabu (13/9/2023).

Purnomo menjelaskan, Duta sudah lama ikut ronda di kampungnya. Bahkan, ketika jadwal ronda, Duta pun ikut keliling kampung bersama yang lainnya. "Dulu ikut keliling, iya ronda sekalian ambil jimpitan juga," tuturnya.

Menurut Purnomo setiap kali tidak ada kesibukan Duta ikut ronda. Namun ketika sedang ada acara, maka untuk ronda diwakili oleh asistennya.

"Iya sekarang di samping usia yang sudah 40-an to, mungkin dia juga harus jaga performance dia. Terus anaknya kan dilatih dia sendiri ya yang badminton itu, mungkin dia sibuk di situ juga," ucapnya.

Baca juga: Puji Karya Anak Band Saat Ini, Duta Sheila On 7: Dulu Enggak Ada, Ternyata Bisa Jadi Lirik

"Kalau waktu longgar, kira-kira dia selo lama panjang pasti dateng. Ra ketan (walaupun) sebentar ngasih apa sebentar terus pulang. Tapi sekarang kebanyakan diwakilkan asisten," imbuhnya.

Purnomo menuturkan jika frontman Sheila on 7 tersebut membeli rumah di wilayah Ganjuran. Sedangkan Duta sendiri, berasal dari Sawitsari yang juga masih di wilayah Condongcatur.

"Mas Duta itu dia asli Sawitsari, terus semenjak album pertama meledak itu, lalu beli rumah di situ," urainya.

Selama tinggal di Ganjuran, diungkapkan Purnomo jika Duta bermasyarakat dengan baik. Duta bergaul dengan warga lainnya dan sering mengikuti berbagai kegiatan kampung.

Baca juga: Ditanya soal Kisruh Royalti Pencipta dan Penyanyi, Duta Sheila On 7: Dinikmati Musiknya Aja

Bahkan, Duta pun ikut sepak bola di kampung hingga lomba 17-an. Tak hanya itu, ketika mendapat undangan pernikahan di kampung dan sedang tidak ada kesibukan, Duta pasti datang.

"Dia itu ikut kegiatan kampung, kegiatan jatah takjilan, Dia bayar zakat berangkat sendiri sama istrinya. Pas kurban datang sendiri. Kondangan itu kalau enggak pas konser diundangi warganya pasti Dia itu datang tapi enggak nyanyi loh mas, nyumbang tok," ucapnya.

Purnomo menyampaikan wilayah tempat tinggalnya selama ini cukup aman. Meski begitu, kegiatan ronda tetap dilaksanakan oleh warga. Selain menjaga lingkungan, kegiatan ronda juga untuk silahturami antar warga.

"Kriminalnya jarang. Jadi ronda itu sebenarnya hanya menjaga lingkungan saja sambil ngambilin uang jimpitan. Nah itu srawung," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau