Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Fakta Tukang Bangunan Bunuh Dosen UIN Surakarta gara-gara Sakit Hati

Kompas.com - 27/08/2023, 09:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

 

Saat itu dirinya juga memakai buff untuk menutupu mukanya dan sarung tangan medis.

Pelaku masuk ke rumah dengan melompat pagar dan segera menghampiri korban yang sedang di ruang tengah.

Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku mencoba mengilangkan jejak dengan membuang pisau ke sungai di sekitar lokasi. Pelaku membakar baju yang terkena darah dan juga menutupi jasad korban dengan kasur.

"Pelaku kabur melalui pintu depan tempat tinggal korban dengan cara melompat pagar dan kemudian pelaku pulang ke rumah untuk mengganti pakaiannya," terangnya.

Terancam hukuman mati

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus itu terungkap usai salah satu rekan korban mendatangi lokasi kejadian.

Saat itu rekan korban curiga korban sudah beberapa hari tak bisa dikontak.

Polisi yang tiba di lokasi pun segera melakukan olah tempat kejadian perkara.

Kurang dari 12 jam, pelaku akhirnya tertangkap di rumahnya di Kecamatan Gatak dan segera digelandang ke kantor polisi.

Atas perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 340 KUH Pidana atau Pasal 338 KUH Pidana atau Pasal 339 KUH Pidana atau Pasal 365 ayat (3) KUH Pidana dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.

Duka keluarga

Suasana pemakaman Wahyu Dian, Dosen UIN Raden Mas Said saat di makamkan di pemakaman Umum Pejeruk, Kota MataramKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Suasana pemakaman Wahyu Dian, Dosen UIN Raden Mas Said saat di makamkan di pemakaman Umum Pejeruk, Kota Mataram

Sementara itu, Suparman (35), paman Dian mengungkapkan keraguannya atas motif pelaku pembunuh Dosen UIN Raden Mas Said Kota Solo itu.

Menurutnya, dosen Fakultas Ekonimi dan Bisnis UIN Surakarta itu dikenal santun dan tidak pernah memiliki masalah selama tinggal di Lingkungan Abian Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Mataram.

"Tidak ada sama sekali dia pernah ada masalah di sini. Dia kalau ngomong santun dan memang tidak suka banyak ngomongnya," kata Suparman.

"Tidak masuk akal, itu pasti pelakunya fitnah itu. Dian itu sangat sederhana. Ngomong tidak terlalu. Apalagi sampai ada yang bilang dia mengatai pelaku. Itu pasti tidak benar, dia itu orang terpelajar pasti bisa jaga omongannya," kata Suparman.

Pihak keluarga telah memakamkan jenazah korban di Pemakaman Umum Lingkungan Sejahtera Kelurahan Pejeruk Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Sabtu (26/8/2023).

(Penulis : Idham Khalid, Labib Zamani | Editor : Khairina, Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Jasa SPG, Penjual Hewan Kurban di Bantul Berhasil Jual Ratusan Ekor Kambing

Pakai Jasa SPG, Penjual Hewan Kurban di Bantul Berhasil Jual Ratusan Ekor Kambing

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com