Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah DI Yogyakarta Jajaki Utang Rp 116 Miliar dan Pakai Danais untuk Atasi Sampah

Kompas.com - 21/08/2023, 17:30 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mengatasi permasalahan sampah, bahkan informasi terakhir Pemerintah DIY akan berutang sebesar Rp 116 miliar untuk pengolahan sampah.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Beny Suharsono menjelaskan, kondisi fiskal di DIY tergolong rendah. Sedangkan masih banyak program yang harus segera dilakukan akselerasi seperti masalah sampah dan kerusakan jalan.

“Tentu harus mendapatkan persetujuan dari DPRD DIY, makanya kemarin dibahas di komisi C. Total yang diajukan angka rencana Rp 116 miliar,” ujar Beny saat dihubungi, Senin (21/8/2023).

Baca juga: Peduli Ekosistem Laut, Komunitas Back Ind Konsisten Bersihkan Sampah Pantai Mangunharjo Semarang hingga 2 Ton Tiap Bulan

Menurut Beny, masalah sampah dan jalan harus segera dilakukan perbaikan. Karena kedua permasalahan ini sudah menumpuk bertahun-tahun dan tidak kunjung terealisasi.

“Sekarang bertumpuk semuanya, sampah, jalan, kemiskinan,” kata dia.

Pemerintah DIY berencana berutang ke Bank BPD DIY. Namun untuk sekarang masih dalam proses penjajakan. “Tahun depan kan baru diusulkan, kan baru direncanakan, belum ada eksekusi,” ujarnya.

Menurut Beny, Pemerintah DI Yogyakarta tidak hanya menjajaki utang dengan Bank BPD DIY saja, tetapi juga akan mencoba menggunakan dana keistimewaan (danais) untuk pengolahan sampah.

“Kita juga jajaki juga dengan Danais, boleh tidak untuk penanganan sampah? Kan harus diajukan ke pusat,” ucapnya.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut bakal bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengembangkan biomassa untuk bahan bakar pembangkit listrik.

"Kami selesaikan sampah organiknya. Itu yang kami pres, kami rajang (potong) bukan untuk pupuk tetapi pengganti untuk PLN dalam pemanasan karena batu bara sudah terlalu mahal," ujar Sultan, Jumat (18/8/2023).

Menurut dia, hal ini sudah didesain oleh Pemerintah DIY. Sultan memastikan pihaknya tidak akan berinvestasi atau menjadikan hal tersebut sebagai industri karena pemerintah tak mencari untung.

"Tapi baru kita bangun itu 2024, di mana ada alat yang bisa memisahkan organik sama yang nonorganik. Entah itu nonorganik plastik, entah itu karton atau kaleng dan sebagainya itu kita pisahkan," ucapnya.

Baca juga: Atasi Masalah Sampah, Sultan Sebut Akan Kembangkan Biomassa untuk Pembangkit Listrik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bawaslu DIY Sudah Gagalkan 5 Kampanye Terselubung, Paling Banyak Bagi-bagi Susu

Bawaslu DIY Sudah Gagalkan 5 Kampanye Terselubung, Paling Banyak Bagi-bagi Susu

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo Stasiun Tugu 2023, Lengkap dari Stasiun Yogyakarta hingga Palur

Jadwal KRL Jogja-Solo Stasiun Tugu 2023, Lengkap dari Stasiun Yogyakarta hingga Palur

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo Desember 2023 dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jadwal KRL Jogja-Solo Desember 2023 dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja Desember 2023, Lengkap dari Stasiun Palur hingga Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja Desember 2023, Lengkap dari Stasiun Palur hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja Desember 2023 dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja Desember 2023 dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 2 Desember 2023: Pagi hingga Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 2 Desember 2023: Pagi hingga Malam Hujan Ringan

Yogyakarta
Status Siaga, Gunung Merapi Keluarkan 2 Kali Awan Panas Guguran Malam Ini

Status Siaga, Gunung Merapi Keluarkan 2 Kali Awan Panas Guguran Malam Ini

Yogyakarta
Respons Gibran Dituding Bohongi Warga Solo soal 17 Skala Prioritas Pembangunan

Respons Gibran Dituding Bohongi Warga Solo soal 17 Skala Prioritas Pembangunan

Yogyakarta
Libur Nataru, Diprediksi Ada 9 Juta Pergerakan Orang di DIY

Libur Nataru, Diprediksi Ada 9 Juta Pergerakan Orang di DIY

Yogyakarta
Anggaran Habis dan Hujan di Gunungkidul Belum Merata, Droping Air Andalkan Dana CSR

Anggaran Habis dan Hujan di Gunungkidul Belum Merata, Droping Air Andalkan Dana CSR

Yogyakarta
Kronologi Polisi Tangkap Pria yang Semprot Air Keras ke Wanita di Solo

Kronologi Polisi Tangkap Pria yang Semprot Air Keras ke Wanita di Solo

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Pinjam Lahan 2.000 Meter Persegi di TPA Piyungan untuk Olah Sampah

Pemkot Yogyakarta Pinjam Lahan 2.000 Meter Persegi di TPA Piyungan untuk Olah Sampah

Yogyakarta
UMK DIY Diumumkan, Kabupaten Gunungkidul Jadi yang Terendah Kenaikannya

UMK DIY Diumumkan, Kabupaten Gunungkidul Jadi yang Terendah Kenaikannya

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 1 Desember 2023: Siang dan Sore Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 1 Desember 2023: Siang dan Sore Hujan Ringan

Yogyakarta
Viral, Baliho Bergambar Naruto Acungkan 2 Jari di Sleman

Viral, Baliho Bergambar Naruto Acungkan 2 Jari di Sleman

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com