KOMPAS.com - Bantul merupakan salah satu destinasi tujuan wisata populer yang ada di Yogyakarta.
Tak hanya terkenal karena wisata alamnya, Bantul ternyata juga memiliki ragam kuliner yang menggoda selera.
Baca juga: Resep Mi Nyemek Khas Yogyakarta, Menu Praktis Tinggal Tumis
Bagi penggemar kuliner, menjajal ragam sajian tradisional tentunya menjadi daya tarik tersendiri.
Selain mangut lele, ternyata ada juga ragam mie tradisional khas Bantul yang unik tak hanya dari nama dan rasa, tapi juga cara pembuatannya.
Baca juga: Mengenal Gudeg, Ikon Kuliner Khas Yogyakarta Favorit Wisatawan
Mie Lethek adalah salah satu kuliner khas Bantul yang terdaftar sebagai salah satu warisan budaya tak benda.
Dilansir dari laman Kemendikbud, secara harfiah nama Mie Lethek berarti mie ’kotor’ merujuk pada tampilannya yang berwarna keabuan sehingga tidak secerah mie kering pada umumnya.
Hal ini karena Mie Lethek terbuat dari tepung tapioka dan gaplek yang berasal dari singkong kering.
Pengolahannya juga dilakukan secara tradisional dengan menggunakan sapi sebagai tenaga penggerak saat menggilingnya.
Beberapa desa di Kecamatan Srandakan menjadi sentra Mie Lethek di Bantul yang cukup terkenal.
Beberapa merek Mie Lethek khas Bantul yang telah banyak dikenal antara lain cap Busur Panah, cap Garuda, dan Cap Dokar.
Baca juga: 8 Pusat Belanja Oleh-oleh Khas Yogyakarta, Tidak Hanya Pasar Beringharjo dan Teras Malioboro
Mie Pentil adalah salah satu kuliner khas Bantul yang memiliki nama unik dan rasa yang nikmat.
Dilansir dari laman pariwisata.jogjakota.go.id nama Mie Pentil disematkan karena teksturnya yang kenyal dan tampilannya yang mengkilap seperti karet pentil.
Mie Pentil yang berasal dari daerah Pundong, Bantul ini terbuat dari tepung kanji (tapioka) ini dan disajikan dingin.
Agar lebih nikmat, mie yang gurih ni akan disiram dengan sambal dengan rasa pedas manis dan taburan bawang goreng.
Mie Des adalah salah satu kuliner khas Bantul yang memiliki cita rasa pedas dan dimasak dengan cara digoreng.