Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Manuver Truk, Geomembran TPSS Tamanmartani Sleman Sempat Robek

Kompas.com - 17/08/2023, 04:50 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Geomembran di tempat penampungan sampah sementara di Padukuhan Kebon, Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman sempat robek akibat manuver truk.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani mengatakan rusaknya geomembran itu terjadi usai tempat penampungan sampah sementara di Padukuhan Kebon, Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman resmi dioperasionalkan.

"Sudah lama, setelah launching Ibu Bupati. Itu memang robek," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani, Selasa (15/08/2023).

Baca juga: Pemkab Sleman Mulai Operasikan TPS Sementara, Sehari Bisa Tampung 50 Ton

Geomembran tersebut robek karena truk yang mengangkut sampah. Truk pengangkut tersebut masuk ke lokasi untuk menurunkan sampah. Kemudian saat berhenti, kemudi digerakan dan otomatis roda yang ikut bergerak membuat geomembran robek.

"Karena gini, digunakan oleh truk untuk manuver. Truknya berhenti terus kemudinya digerakan, ya (geomembrane) sobek," tandasnya.

Peristiwa tersebut segera ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan. Sehingga saat ini tempat penampungan sampah sementara di Tamanmartani sudah beroperasi normal.

"Sudah diperbaiki dan sekarang sudah dipakai untuk titip sampah," ucapnya.

Epiphana menjelaskan peristiwa tersebut sudah dievaluasi. Kemudian dilakukan upaya agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Ya kalau tidak hati-hati bisa robek. Lalu kami kasih tanah, kasih sampah diratakan. Jadi kalau ada truk masuk lagi tidak langsung bersinggungan dengan geomembran, tapi dengan tanah atau sampah yang kami ratakan itu," bebernya.

Daya tampung di penampungan sampah sementara Tamanmartani mencapai 50 ton per hari. Namun sampah yang masuk tidak sampai sebanyak itu.

Sebab menurut Epiphana masyarakat di Sleman sudah mulai melakukan pemilahan sampah.

"Kan kalau 50 ton itu kan 10 truk to. Biasanya antara 6 sampai 7 truk yang masuk. Saya kira karena kami juga nekan ya. Selain masyarakat sudah memilah, yang masuk ke depo transfer itu, tapi kami juga memilah juga," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah Kabupaten Sleman secara resmi mengoperasionalkan tempat penampungan sampah sementara di Padukuhan Kebon, Tamanmartani, Kapanewon Kalasan. Tempat penampungan sampah sementara ini rencananya beroperasi selama 45 hari.

Baca juga: Kota Yogyakarta Catat 5 Kebakaran Lahan, Dipicu dari Pembakaran Sampah

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan tempat penampungan sampah sementara ini berlokasi di Padukuhan Kebon, Tamanmartani, Kapanewon Kalasan.

"Per hari ini Senin 7 Agustus 2023 mulai beroperasi," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat jumpa pers di lokasi tempat penampungan sampah sementara ini berlokasi di Padukuhan Kebon, Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Senin (7/08/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com